THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 30 Desember 2009

aku malezzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz sekarang

Sabtu, 10 Oktober 2009

Hehehehheeee,..... Pagoi-pagi bangun teman ku pada ada yang dah ilang(Pergi hang OUt maksudna),tak lama kemudian beberpa jam kemudian temen ku ngilang dua orang,....TruZ yang SetIa Dari TAdi NemEnin AKu ikut -Ikutan ILang Ntah kemana ...
jadi TeMA kali Ini "MAri Kita Menghilang Bersama-sama"
hakakakaakakakakaaa...
NB:
Kabar yang Baru Aku dengAr.... Acara menJenguk Mbak Santi Hari ini Aku Di GonCeng MA Fia .... Ohh... TUHAN moga Aja SElamat ...Amin......

Sabtu, 03 Oktober 2009

Teman Hidup untuk selamanyaaaaa...............

huhohohohoh0

aku sempat berfikir bahwa seseorang itu bakalan menjadi pasangan aku untuk selamanya....yeah ternyata gak...seperti yang dikira....
huhhuhuuhu....

bukan atas dasar realistiik awalnya..... dia nembak aku....trus...aku tolak.KAyaknya aku kena karma deh.TernyaTa...2 tahun kemudiian aku mulai suka ama dia bukan karena tampan atau menariknya dia tapi karena ingatan "gila gak tuh"
saat di mana ingatan ku terbuka dengan jelas dan semakin jelas aku ingat bahwa dia masuk dari salah satu seseorang yang akan bertemu aku dan kemungkinan bersama ku,yah...gak mulus sih untuk bersamanya ...sulit banget....,ternyata hidup itu bener -bener banyak jalan loh.Dan aku termasuk yang puising milih jalan mana yang akan aku gapai....saat aku ingat seesuatu...dan meyakini....berusaha mendapatkannya ...eh ternyata dilewatkan jalan yang lain.....Semacam De Ja voo.... Tuhan emang benar (ALLAH) tak ada yang tahu jalan hidupnya ......meskipun dia berusaha mengingat yang diperlihatkan dan diijinkan mengingat namun yah namanya manusia pastilah gak cukup mengingat semuanya dengan jelas hanya bagian tertentu aja kan!!!!.memorinya gak kesampaian atas kejadian yang akan dilaluinya diperlihatkan secara cepat.....
nah karena ingatan bersama dengan Dya lah aku myakini dia bakalan jadian ma aku,eh ternyata gak....malah malh da jln yang lain....Aneh nya semua ingatan itu selalu muncul setelah semua kejadian terjadi,...kayak membangkitkan ingatan yang tertidur...Gitu....Repot juga SEh ,gak bisa menghindar atas hal-hal yang gak diinginkan eh malah ingetnya setelah atau pas kejadian itu terjadi.

Senin, 14 September 2009

Aku pergi

Jumat, 11 September 2009

Well hey so much say,

Rabu, 09 September 2009

nanannananana

SISTEM ENDOKRIN
ENDOKRINOLOGI

CABANG ILMU FAAL YANG MEMPELAJARI KELENJAR ENDOKRIN.
ENDO = KEDALAM, KRINOS = SEKRESI, >>SEKRESI KEDALAM ( KELENJAR BUNTU, HASIL SEKRESI LANGSUNG MASUK SIRKULASI DARAH,(KEL. BUNTU)‏
ZAT KIMIA YANG DIHASILKAN DISEBUT HORMON = MERANGSANG.


Hormon
Zat yang dihasilkan oleh kelenjar buntu yang dapat mempengaruhi sel / jaringan / organ tubuh melalui reseptor khusus
Reseptor khusus
Terletak pada sel / jaringan / organ sasaran
STRUKTUR KIMIA HORMON


STEROID
PROTEIN
POLIPEPTIDA

BAHAN DASAR HORMON
Precursor >>>>>> Kolesterol Tubuh
Pra Hormon >>>>> Protein

Fungsi
Fungsi terpenting sistem endokrin :
Menjaga keseimbangan dan mekanisme yang ada di dalam tubuh [ homeostasis ] sehingga tbuh dapat melaksanakan tugasnya sehari – hari dengan sempurna
→Diperlukan mekanisme umpan balik yang peka dan sempurna
Kelenjar-kelenjar sistem endokrin

Hormon-hormon kel. Endokrin
Hormon-hormon kel. Endokrin

Hormon-hormon kel. Endokrin
Hormon-hormon Hipotalamus :
Hormon-hormon pituitari :
Hormon-hormon pituitari :
Hormon-hormon pituitari :
Hormon-hormon pituitari :
Hormon-hormon pituitari :
Kelenjar Tiroid :
Kelenjar Paratiroid :
Kelenjar Adrenal :
Kelenjar Adrenal :
Kelenjar Pankreas :
Testis :
Ovarium :
Ovarium :
Ovarium :
Ginjal & Hepar :
Traktus Gastrointestinal :

Kardia Atria (dinding atrium) :

Membantu Pasien Menggunakan Pispot

• Pengertian
Membantu pasien yang hendak buang air besar atau buang air kecil ( BAB / BAK ) di atas tempat tidur
• Tujuan
 Membantu pasien dalam rangka memenuhi kebituhan eliminasi
 Mengurangi pergerakan pasien
 Mengetahui adanya kelainan feses / urine secara langsung
 Menjaga kebersihan pasien dan alas tidur pasien

No. Aspek yang dinilai Bobot Nilai yang dicapai
Tanggal / bulan / tahun

1.



















2.


























3.


























































4.














Persiapan Alat :
1. Pispot dan tutupnya atau urinal
2. Sampiran
3. Alas bokong ( perlak dan alasnya)
4. Bell ( bila ada )
5. Bangku kecil untuk pispot / trolly
6. Tissue
7. Selimut mandi
8. 2 baskom berisi air ( satu untuk bilas sabun ) bila ada
9. 2 wash lap
10. Handuk
11. Botol berisi air untuk cebok, kapas cebok dalam baskom
12. Pinset
13. Sarung tangan bersih
14. Korentang
15. Kotak steril
16. Bengkok

Persiapan Pasien dan Lingkungan :
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Mejelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilaksanakan
4. Penjelasan yang dijelaskan dimengerti klien / keluarganya
5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak mengancam
6. Klien / keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
7. Privacy klien selama komunikasi dihargai
8. Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan, dan perhatian serta respect selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
9. Membuat kontrak ( waktu, tempat, dan tindakan yang dilakukan )


Pelaksanaan
1. Menutup jendela dan memasang sampiran
2. Mencuci tangan, memakai sarung tangan bersih dan berdiri di sisi klien
3. Pakaian bagian bawah klien ditanggalkan kemudian bagian badan yang terbuka ditutup dengan selimut atau kain penutup yang tersedia
4. Meminta klien untuk mengangkat bokongnya atau miring ( bila perlu dibantu perawat ) lalu bentangkan perlak dan alasnya
5. Anjurkan klien untuk berpegangan di bawah / bagian belakang tempat tidur sampai menekuk lutut sambil diikuti dengan mengangkat bokong kemudian pasang pispot perlahan-lahan
6. Menanyakan kenyamanan pasien
7. Tinggalkan pasien dan anjurkan untuk membunyikan bell jika selesai memberi tahu perawat
8. Bila klien sudah selesai, tanyakan apakah klien ingin membersihkan sendiri, perawat membantu menyiram
9. Angkat pispot dan tutup kembali
10. Anus dan daerah genetalia dibersihkan dengan kapas cebok ( tangan kanan menyiram, tangan kiri membersihkan ). Untuk pasien wanita bersihkan mulai dari uretra sampai dengan anus untuk mencegah perpindahan mikroorganisme dari rectal ke saluran urinaria. Kapas cebok dibuang ke dalam bengkok ( Arah membersihkan anus dari dalam ke luar )
11. Keringkan bokong dengan tissue
12. Pasien dimiringkan kemudian alas bokong diangkat
13. Memasang celana dalam dan pakaian bawah klien
14. Melepas sarung tangan kemudian diletakkan di bengkok
15. Memasang selimut klien dan merapikan selimut mandi
16. Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan
17. Sampiran dibuka kembali dan bila perlu diberi pengharum ruangan.
18. Perawat mencuci tangan


Hasil Evaluasi
1. Pasien tidak merasa lelah dengan pergerakan yang minimal
2. Pasien merasa nyaman
3. Melaksanakan dokumentasi :
a. Mencatat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada lembar catatan pasien
b. Catat tanggal dan jam melakukan tindakan dan nama perawat yang melakukan dan tanda tangan / paraf pada lembar catatan pasien.
20



















10


























60


























































20













JUMLAH NILAI

KETERANGAN : Baik Sekali (A) : 85-100
Baik (B) : 75-84
Cukup (C) : 65-74
Sedang (D) : 55-64
Kurang (E) : <55



Dosen Pembimbing



KASIATI, S.Kep.Ns
NIP : 140 218 964

Membantu Pasien Menggunakan Pispot

• Pengertian
Membantu pasien yang hendak buang air besar atau buang air kecil ( BAB / BAK ) di atas tempat tidur
• Tujuan
 Membantu pasien dalam rangka memenuhi kebituhan eliminasi
 Mengurangi pergerakan pasien
 Mengetahui adanya kelainan feses / urine secara langsung
 Menjaga kebersihan pasien dan alas tidur pasien

No. Aspek yang dinilai Bobot Nilai yang dicapai
Tanggal / bulan / tahun

1.



















2.


























3.


























































4.














Persiapan Alat :
1. Pispot dan tutupnya atau urinal
2. Sampiran
3. Alas bokong ( perlak dan alasnya)
4. Bell ( bila ada )
5. Bangku kecil untuk pispot / trolly
6. Tissue
7. Selimut mandi
8. 2 baskom berisi air ( satu untuk bilas sabun ) bila ada
9. 2 wash lap
10. Handuk
11. Botol berisi air untuk cebok, kapas cebok dalam baskom
12. Pinset
13. Sarung tangan bersih
14. Korentang
15. Kotak steril
16. Bengkok

Persiapan Pasien dan Lingkungan :
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Mejelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilaksanakan
4. Penjelasan yang dijelaskan dimengerti klien / keluarganya
5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak mengancam
6. Klien / keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
7. Privacy klien selama komunikasi dihargai
8. Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan, dan perhatian serta respect selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
9. Membuat kontrak ( waktu, tempat, dan tindakan yang dilakukan )


Pelaksanaan
1. Menutup jendela dan memasang sampiran
2. Mencuci tangan, memakai sarung tangan bersih dan berdiri di sisi klien
3. Pakaian bagian bawah klien ditanggalkan kemudian bagian badan yang terbuka ditutup dengan selimut atau kain penutup yang tersedia
4. Meminta klien untuk mengangkat bokongnya atau miring ( bila perlu dibantu perawat ) lalu bentangkan perlak dan alasnya
5. Anjurkan klien untuk berpegangan di bawah / bagian belakang tempat tidur sampai menekuk lutut sambil diikuti dengan mengangkat bokong kemudian pasang pispot perlahan-lahan
6. Menanyakan kenyamanan pasien
7. Tinggalkan pasien dan anjurkan untuk membunyikan bell jika selesai memberi tahu perawat
8. Bila klien sudah selesai, tanyakan apakah klien ingin membersihkan sendiri, perawat membantu menyiram
9. Angkat pispot dan tutup kembali
10. Anus dan daerah genetalia dibersihkan dengan kapas cebok ( tangan kanan menyiram, tangan kiri membersihkan ). Untuk pasien wanita bersihkan mulai dari uretra sampai dengan anus untuk mencegah perpindahan mikroorganisme dari rectal ke saluran urinaria. Kapas cebok dibuang ke dalam bengkok ( Arah membersihkan anus dari dalam ke luar )
11. Keringkan bokong dengan tissue
12. Pasien dimiringkan kemudian alas bokong diangkat
13. Memasang celana dalam dan pakaian bawah klien
14. Melepas sarung tangan kemudian diletakkan di bengkok
15. Memasang selimut klien dan merapikan selimut mandi
16. Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan
17. Sampiran dibuka kembali dan bila perlu diberi pengharum ruangan.
18. Perawat mencuci tangan


Hasil Evaluasi
1. Pasien tidak merasa lelah dengan pergerakan yang minimal
2. Pasien merasa nyaman
3. Melaksanakan dokumentasi :
a. Mencatat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada lembar catatan pasien
b. Catat tanggal dan jam melakukan tindakan dan nama perawat yang melakukan dan tanda tangan / paraf pada lembar catatan pasien.
20



















10


























60


























































20













JUMLAH NILAI

KETERANGAN : Baik Sekali (A) : 85-100
Baik (B) : 75-84
Cukup (C) : 65-74
Sedang (D) : 55-64
Kurang (E) : <55



Dosen Pembimbing



KASIATI, S.Kep.Ns
NIP : 140 218 964

ANATOMI FISIOLOGI PENDENGARAN
BAGIAN TELINGA
TELINGA LUAR
TELINGA TENGAH
TELINGA DALAM
1. TELINGA LUAR Terdiri dari:
a. Aurikula (Pina)
b. Meatus Auditorius Externa
2. TELINGA TENGAH Terdiri dari :
a. Membrana Tympani
b. Osikel meliputi : Malleus , Incus dan Stapes
c. Recessus epitympanicus
d. Lubang mastoideum
e. Tuba faringo-tympanicum (Tuba eustachius)
3. TELINGA DALAM Terdiri dari :
a. Organ Pendengaran dan Keseimbangan meliputi :
Labirin :
1) Vestibuli
2) Koklea
3) 3 kanalis Semisirkularis
b. Nervus kranialis VIII (Auditorius).





1. Telinga Luar terdiri dari :AurikulaTerdiri dari kartilago elastin yang ditutupi kulit. Dapat digerakkan sedikit oleh tiga otot kecil yang berjalan menuju aurikula dari aponeurosis cranial dan tengkorak. Telinga luar (pinna) dipisahkan dari telinga tengah oleh membran timpani. Aurikulus membantu pengumpulan gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalis auditorius eksternus.

Meatus auditorius extenus adalah saluran dari daun telinga menuju membrana timpani. Sepertiga luar tersusun oleh tulang rawan, yang bersambungan dengan daun telinga. Dua pertiga dalam tersusun oleh tulang. Pars oseus sedikit lebih sempit dari pada pars kartilaginosa. Meatus dan permukaan luar membrana timpani dilapisi oleh kulit. Serumen disekresi oleh kelenjar serumenosa di dalam jaringan subcutan pars kartilago.

2. Telinga tengah ( Cavum Tympani)Telinga tengah adalah rongga kecil, agak memanjang didalam pars petrosa os temporale. Membrana tympani (gendang telinga) menempati sebagaian besar dinding lateralnya.Tersusun dari jaringan ikat , pada permukaan luar ditutupi oleh epitel yang bersambungan dengan epitel meatus auditorius aksternus dan sisi dalam dengan epitel yang bersambungan dengan epitel seluruh telinga tengah.

Osikel adalah tiga tulang kecil yang menempati sebagian besar rongga, terentang melintasi rongga dari membrana timpani pada dinding lateral ke fenestrum ovale pada dinding medial. Osikel terdiri dari ; maleus, incus, dan stapes.

Maleus (hammer) memiliki kepala , procesus longus (handle) yang melekat pada permukaan dalam membrana tympani dan procesus pendek.Incus (anvil) berartikulasi dengan Caput malleus di atas dan dengan salah satu processus stapes, dengan demikian mengaitkan malleus dengan stapes.

Stapes (stirrup) memiliki kecil untuk artikulasi dengan incus, dua processus, dan bagian kaki yang masuk kedalam fenestrum ovale pada dinding medial telinga tengah.Osikel dihubungkan oleh sendi sinovial pada tempat mereka bersentuhan dan bekerja pada tulang pendengaran tersebut oleh kedua otot kecil, tensor tympani (berinsersi pada maleus) dan stapedius (berinsersi pada stapes).
Recessus epitympanicus adalah bagian dari telinga tengah diatas membrane tympani. Caput malleus melekat pada recessus ini. Lubang mastoideum pada dinding posterior telinga tengah menuju ke dalam antrum mastoideum dan sel-sel udara lain di dalam processes mastoideus os temporale.

Tuba faringo-tympanicum (tuba eustachius) adalah saluran tulang dan tulang rawan yang menghubungkan nasofaring dengan telinga tengah dan memungkinkan udara lewat dari nasofaring ke telinga tengah. Saluran ini bermuara kedalam dinding anterior telinga tengah.

3. Telinga DalamTelinga dalam terletak di dalam pars petrosus os temporale. Sangat rumit terdiri dari dua organ organ pendengaran dan organ keseimbangan.

Labirin oseosa telinga dalam adalah rangkaian rongga yang saling berhubungan . Labirin membranosa adalah kantong tertutup di dalam labirin oseosa dan kurang lebih memiliki bentuk yang sama. Perilimf adalah cairan jernih yang menempati ruang diantara labirin oseosa dan membranosa.
Endolimf adalah cairan yang terdapat di dalam labirin membranosa. Vestibulum adalah ruangan kecil yang berhubungan pada sisi anterior denga koklea, pada sisi lateral dengan telinga tengah melalui dua lubang (i) lubang oval yang ditutupi oleh bagian kaki stapes , (ii) lubang bulat yang ditutupi oleh membrane pada sisi posterior , dengan kanalis semisirkularis.
Koklea melengkung seperti cangkang siput. Berongga, dengan canal koklearis melengkung disekitar pilar sentral. Bagian dalam tulang koklea, tabung membranosa berjalan dari clasar apeks dan kearah bawah kembali. Tabung yang mengarah keatas dimulai dari fenestra rotundum dan disebut skala vestibule. Tabung yang mengarah ke bawah disebut skala tympani dan berakhir pada fenestra rotundum.
Skala media adalah tabung yang berisi endolimf yang terletak diantara kedua skala lain. Organ Corti adalah struktur yang rumit yang berjalan secara spiral ke arah atas pada koklea, sepanjang perjalanannya disokong oleh pilar sentralis yang melekat pada membrane basalis. Sel-sel rambut organ Corti berjumlah sekitar 15.000, menonjol dari membrana basalis.ke dalam skala media.
Kanalis semisirkularis tersusun saling menyudut kearah kanan. Susunan ini adalah ; kanalis superior, kanalis lateralis, kanalis posterior. Kanalis ini mengandung endolimf dan membuka ke dalam dinding posterior vestibulum. Ujung saraf nerves kranialis ke delapan cabang vestibularis dihubungkan dengan sel-sel rambut yang menonjol ke dalam endolimf.
Sakulus dan utrikulus adalah bagian dari vestibulum membranosa. Struktur tersebut mengandung sel-sel dengan rambut yang melekat ke dalam zat seperti jell yang mengandung sejumlah otot, kristal kecil kalsium karbonat.
NERVUS KRANIALIS KE DELAPAN (AUDITORIUS)Nervus ini adalah saraf telinga dalam. Terdiri dari ; pars koklearis yang memiliki serat dimulai disekitar sel-sel rambut koklea dan mentranmisikan impels pendengaran. Pars vestibularis memiliki serat yang dimulai di dalam sel-sel canalis semisirkularis dan vestibulum mentransmisikan sensasi keseimbangan.
PENDENGARANMendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi tekanan vibrasi udara tertentu dan menginterpretasikannya sebagai bunyi. Telinga mengkonversi energi gelombang tekanan menjadi impuls syaraf, dan korteks serebri mengkonversi impuls ini menjadi bunyi .
Bunyi memiliki frekuensi, amplitude dan bentuk gelombang. Frekuensi gelombang bunyi adalah kecepatan osilasi gelombang udara per unit waktu. Telinga manusia dapat menangkap frekuensi yang bervariasi dari sekitar 20 sampai 16.000 Hertz (Hz). Satu hertz adalah satu siklus per detik.
Bunyii berfrekuensi rendah mempunyai nada rendah . Bunyi berfrekuensi tinggi mempunyai nada tinggi.Suara manusia berkisar dari sekitar 65 Hz sampai sedikit diatas 1000 Hz. Mekanisme frekuensi manusia paling sensitive terhadap suara dengan frekuensi sekitar 1000 Hz.
Amplitudo adalah ukuran energi atau intensitas fluktuasi tekanan. Gelombang bunyi dengan amplitude yang berbeda diinterpretasikan sebagai perbedaan dalam kekerasan.Ukuran bunyi dalam decibel (dB); bunyi bisikan sekitar 20 dB. Percakapan tenang sekitar 50 dB. Pabrik yang bising sekitar 100 dB. Bunyi di atas 120 dB menyebabkan nyeri dan pemaparan dalam jangka panjang dapat merusak telinga dan menyebabkan ketulian.
TRANSMISI BUNYI DALAM TELINGATELINGA LUARGelombang bunyi ditangkap oleh daun telinga dan ditransmisikan ke dalam meatus auditorius eksternus.MEMBRANA TYMPANIGelombang bunyi menyebabkan vibrasi membrane timpani. Sifat membrane adalah elastic yang tidak memiliki frekuensi alaminya sendiri tetapi mengambil karakteristik vibrasi yang terjadi.
Membrana timpani dapat dengan mudah bergetar karena tekanan pada kedua sisinya bersifat atmosferik. Ujung faring tuba eustachius terbuka saat menelan, bersin, dan menguap, dan dengan demikian bila tuba paten,telinga tengah terns terisi dengan udara tekanan atmosfer.
Membrana timpani ticlak akan bergetar dengan balk bila tuba tersumbat dan tekanan kedua sisi ticlak sama. Amplitude getaran membrane proporsional dengan intensitas bunyi. Membran sangat teredam, yaitu berhenti bergetar segera setelah bunyi berhenti.
OSIKELGetaran membrane timpani ditangkapp oleh malleus, yang melekat pada permukaan dalamnya dan ditransmisikan melalui incus ke stapes.Bagian kaki stapes menstransmisikan vibrasi melalui fenestrum ovale yang melekat padanya. Daerah membrane timpani 15 – 20 kali lebih besar dari pada fenestrum ovale, dan gaya vibrasi pada fenestrum lebih besar dad pada gaya pada membrane timpani, walaupun terjadi sedikit kehilangan energi akibat inersia osikel.
Muskulus stapedius dan tensor timpani berkontraksi secara reflektorik sebagai respons terhadap bunyi yang keras , dan dengan berkontraksi menarik osikel, membuat system osikular lebih kaku dan dengan demikian melinclungi telinga dalam.
KOKLEAVibrasi fenestrum ovale menyebabkan gelombang tekanan dalam perilimf telinga dalam. Gelombang berjalan ke atas pada perilimf dalam skala vestibule dan ke bawah pada perilimf di dalam skala timpani. Ketika gelombang mencapai fenestrum rotundum pada bagian dasar, membrane menutup fenestrum tersebut menyebabkan pembonjolan kecil di dalam telinga tengah. Bila tidak terjadi gelombang tidak dapat melewati koklea.
ORGAN CORTIBagaimana organ Corti berespon terhadap vibrasi belum diketahui dengan pasti. Gerakan membrane basalis, dihasilkan oleh gelombang yang berjalan naik turun didalam koklea, tampaknya menarik sel-selrambut dan mengeksitasinya sehingga mentransmisikan impels ke dalam saraf nervus kokhlearis yang terletak disekitar dasar sel rambut.
Menurut teori "gelombang berjalan", gelombang yang dihasilkan oleh bunyi berfrekuensi tinggi hanya berjalan sedikit di dalam koklea sebelum teredam, dan bunyi berfrekuensi rendah berjalan sampai ke apeks koklea. Pembedaan oleh telinga antara suara dengan berfrekuensi yang berbecla agaknya diakibatkan oleh pola getaran yang berbecla yang dihasilkan membrane basalis oleh berfrekuensi yang berbecla.
HUBUNGAN SENTRALNerves auditorius pars koklearis menstranmisikan sensasi pada otak. Tempat sensasi tersebut diinterpretasikan di dalam pars auditorius Globus temporalis. Setiap telinga memiliki hubungan dengan kedua Globus temporalis, dan terutama dengan sisi yang berlawanan..
Gambaran KlinisKetulian dapat diakibatkan olehSerumen dalam meatus auditorius eksternusOtitis mediaOtosklerosis , keadaan dimana terjadi pembentukan tulang baru di sekitar bagian kaki stapes yang mencegah pergerakannya.Cedera pada membrane timpani.Cedera, penyakit atau degenerasi nervus auditorius.
Tinitus adalah bunyi berdering, berdengung, berdesis atau pulsating di dalam telinga. Tinitus merupakan gejala dari semua keadaan abnormal dalam telinga.
KESEIMBANGANKanalis semisirkularis, sakulus dan utrikulus berperan dalam keseimbangan dan posisi kepala pada bahu. Kanalis semisirkularis berperan pada gerakan kepala pada waktu berputar . Gerakan ini menghasilkan gerakan pada endolimf dalam kanalis semisirkularis ,yang merangsang sel-sel rambut . Otolit sakulus dan utdkulus; bergerak oleh perubahan posisi kepala dan dengan demikian mencetuskan gerakan sel rambut di daerah tersebut.
Rangsangan ditransmisikan sepanjang serat saraf nervus kranialis kedelapan ( auditorius) pars vestibularis ke otak tengah , medulla oblongata, serebelum , dan medulla spinalis. Rangsangan ini memulai perubahan refleks pada otot-otot leher , mata, badan, dan ekstremitas untuk mempertahankan keseimbangan dan postur dan mata dapat difiksasi pada objek yang bergerak.
Gambaran KlinisPusing (vertigo) adalah kelainan atau penyakit pada organ keseimbangan. Pada penyakit Meniere, peningkatan tekanan edolimfatik menyebabkan serangan berat vertigo, swing dihubungkan dengan mual dan muntah dan kadang-kadang dengan ketulian dan tinnitus.
Infeksi labirin, fraktur pars petrosus os temporale, ateroma arteria vertebralis menyebabkan reduksi suplai darah menuju telinga dalam, dan pertumbuhan bare akan menyebabkan vertigo. Serumen dalam meatus auditorius eksternus menekan membrane timpani dan menyumbat tuba faringotimpanikus dapat menyebabkan ketulian dengan.
Mabuk perjalanan ( mobil, kereta api, pesawat, mabuk laut) diakibatkan oleh gangguan labirinitin akibat gerakan berulang endolimf, sexing disertai dengan factor emosi yang kuat sehingga orang yang rentan dapat sakit atau mengalami vertigo akibat antisipasi gerakan. Berbagai obat-obatan dapat mencegah mabuk perjalanan, tetapi bagaimana mereka bekerja belum diketahui. Beberapa obet terutama Streptomisin dapat menyebabkan degenerasi labirin.

ANATOMI FISIOLOGI PENDENGARAN
BAGIAN TELINGA
TELINGA LUAR
TELINGA TENGAH
TELINGA DALAM
1. TELINGA LUAR Terdiri dari:
a. Aurikula (Pina)
b. Meatus Auditorius Externa
2. TELINGA TENGAH Terdiri dari :
a. Membrana Tympani
b. Osikel meliputi : Malleus , Incus dan Stapes
c. Recessus epitympanicus
d. Lubang mastoideum
e. Tuba faringo-tympanicum (Tuba eustachius)
3. TELINGA DALAM Terdiri dari :
a. Organ Pendengaran dan Keseimbangan meliputi :
Labirin :
1) Vestibuli
2) Koklea
3) 3 kanalis Semisirkularis
b. Nervus kranialis VIII (Auditorius).





1. Telinga Luar terdiri dari :AurikulaTerdiri dari kartilago elastin yang ditutupi kulit. Dapat digerakkan sedikit oleh tiga otot kecil yang berjalan menuju aurikula dari aponeurosis cranial dan tengkorak. Telinga luar (pinna) dipisahkan dari telinga tengah oleh membran timpani. Aurikulus membantu pengumpulan gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalis auditorius eksternus.

Meatus auditorius extenus adalah saluran dari daun telinga menuju membrana timpani. Sepertiga luar tersusun oleh tulang rawan, yang bersambungan dengan daun telinga. Dua pertiga dalam tersusun oleh tulang. Pars oseus sedikit lebih sempit dari pada pars kartilaginosa. Meatus dan permukaan luar membrana timpani dilapisi oleh kulit. Serumen disekresi oleh kelenjar serumenosa di dalam jaringan subcutan pars kartilago.

2. Telinga tengah ( Cavum Tympani)Telinga tengah adalah rongga kecil, agak memanjang didalam pars petrosa os temporale. Membrana tympani (gendang telinga) menempati sebagaian besar dinding lateralnya.Tersusun dari jaringan ikat , pada permukaan luar ditutupi oleh epitel yang bersambungan dengan epitel meatus auditorius aksternus dan sisi dalam dengan epitel yang bersambungan dengan epitel seluruh telinga tengah.

Osikel adalah tiga tulang kecil yang menempati sebagian besar rongga, terentang melintasi rongga dari membrana timpani pada dinding lateral ke fenestrum ovale pada dinding medial. Osikel terdiri dari ; maleus, incus, dan stapes.

Maleus (hammer) memiliki kepala , procesus longus (handle) yang melekat pada permukaan dalam membrana tympani dan procesus pendek.Incus (anvil) berartikulasi dengan Caput malleus di atas dan dengan salah satu processus stapes, dengan demikian mengaitkan malleus dengan stapes.

Stapes (stirrup) memiliki kecil untuk artikulasi dengan incus, dua processus, dan bagian kaki yang masuk kedalam fenestrum ovale pada dinding medial telinga tengah.Osikel dihubungkan oleh sendi sinovial pada tempat mereka bersentuhan dan bekerja pada tulang pendengaran tersebut oleh kedua otot kecil, tensor tympani (berinsersi pada maleus) dan stapedius (berinsersi pada stapes).
Recessus epitympanicus adalah bagian dari telinga tengah diatas membrane tympani. Caput malleus melekat pada recessus ini. Lubang mastoideum pada dinding posterior telinga tengah menuju ke dalam antrum mastoideum dan sel-sel udara lain di dalam processes mastoideus os temporale.

Tuba faringo-tympanicum (tuba eustachius) adalah saluran tulang dan tulang rawan yang menghubungkan nasofaring dengan telinga tengah dan memungkinkan udara lewat dari nasofaring ke telinga tengah. Saluran ini bermuara kedalam dinding anterior telinga tengah.

3. Telinga DalamTelinga dalam terletak di dalam pars petrosus os temporale. Sangat rumit terdiri dari dua organ organ pendengaran dan organ keseimbangan.

Labirin oseosa telinga dalam adalah rangkaian rongga yang saling berhubungan . Labirin membranosa adalah kantong tertutup di dalam labirin oseosa dan kurang lebih memiliki bentuk yang sama. Perilimf adalah cairan jernih yang menempati ruang diantara labirin oseosa dan membranosa.
Endolimf adalah cairan yang terdapat di dalam labirin membranosa. Vestibulum adalah ruangan kecil yang berhubungan pada sisi anterior denga koklea, pada sisi lateral dengan telinga tengah melalui dua lubang (i) lubang oval yang ditutupi oleh bagian kaki stapes , (ii) lubang bulat yang ditutupi oleh membrane pada sisi posterior , dengan kanalis semisirkularis.
Koklea melengkung seperti cangkang siput. Berongga, dengan canal koklearis melengkung disekitar pilar sentral. Bagian dalam tulang koklea, tabung membranosa berjalan dari clasar apeks dan kearah bawah kembali. Tabung yang mengarah keatas dimulai dari fenestra rotundum dan disebut skala vestibule. Tabung yang mengarah ke bawah disebut skala tympani dan berakhir pada fenestra rotundum.
Skala media adalah tabung yang berisi endolimf yang terletak diantara kedua skala lain. Organ Corti adalah struktur yang rumit yang berjalan secara spiral ke arah atas pada koklea, sepanjang perjalanannya disokong oleh pilar sentralis yang melekat pada membrane basalis. Sel-sel rambut organ Corti berjumlah sekitar 15.000, menonjol dari membrana basalis.ke dalam skala media.
Kanalis semisirkularis tersusun saling menyudut kearah kanan. Susunan ini adalah ; kanalis superior, kanalis lateralis, kanalis posterior. Kanalis ini mengandung endolimf dan membuka ke dalam dinding posterior vestibulum. Ujung saraf nerves kranialis ke delapan cabang vestibularis dihubungkan dengan sel-sel rambut yang menonjol ke dalam endolimf.
Sakulus dan utrikulus adalah bagian dari vestibulum membranosa. Struktur tersebut mengandung sel-sel dengan rambut yang melekat ke dalam zat seperti jell yang mengandung sejumlah otot, kristal kecil kalsium karbonat.
NERVUS KRANIALIS KE DELAPAN (AUDITORIUS)Nervus ini adalah saraf telinga dalam. Terdiri dari ; pars koklearis yang memiliki serat dimulai disekitar sel-sel rambut koklea dan mentranmisikan impels pendengaran. Pars vestibularis memiliki serat yang dimulai di dalam sel-sel canalis semisirkularis dan vestibulum mentransmisikan sensasi keseimbangan.
PENDENGARANMendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi tekanan vibrasi udara tertentu dan menginterpretasikannya sebagai bunyi. Telinga mengkonversi energi gelombang tekanan menjadi impuls syaraf, dan korteks serebri mengkonversi impuls ini menjadi bunyi .
Bunyi memiliki frekuensi, amplitude dan bentuk gelombang. Frekuensi gelombang bunyi adalah kecepatan osilasi gelombang udara per unit waktu. Telinga manusia dapat menangkap frekuensi yang bervariasi dari sekitar 20 sampai 16.000 Hertz (Hz). Satu hertz adalah satu siklus per detik.
Bunyii berfrekuensi rendah mempunyai nada rendah . Bunyi berfrekuensi tinggi mempunyai nada tinggi.Suara manusia berkisar dari sekitar 65 Hz sampai sedikit diatas 1000 Hz. Mekanisme frekuensi manusia paling sensitive terhadap suara dengan frekuensi sekitar 1000 Hz.
Amplitudo adalah ukuran energi atau intensitas fluktuasi tekanan. Gelombang bunyi dengan amplitude yang berbeda diinterpretasikan sebagai perbedaan dalam kekerasan.Ukuran bunyi dalam decibel (dB); bunyi bisikan sekitar 20 dB. Percakapan tenang sekitar 50 dB. Pabrik yang bising sekitar 100 dB. Bunyi di atas 120 dB menyebabkan nyeri dan pemaparan dalam jangka panjang dapat merusak telinga dan menyebabkan ketulian.
TRANSMISI BUNYI DALAM TELINGATELINGA LUARGelombang bunyi ditangkap oleh daun telinga dan ditransmisikan ke dalam meatus auditorius eksternus.MEMBRANA TYMPANIGelombang bunyi menyebabkan vibrasi membrane timpani. Sifat membrane adalah elastic yang tidak memiliki frekuensi alaminya sendiri tetapi mengambil karakteristik vibrasi yang terjadi.
Membrana timpani dapat dengan mudah bergetar karena tekanan pada kedua sisinya bersifat atmosferik. Ujung faring tuba eustachius terbuka saat menelan, bersin, dan menguap, dan dengan demikian bila tuba paten,telinga tengah terns terisi dengan udara tekanan atmosfer.
Membrana timpani ticlak akan bergetar dengan balk bila tuba tersumbat dan tekanan kedua sisi ticlak sama. Amplitude getaran membrane proporsional dengan intensitas bunyi. Membran sangat teredam, yaitu berhenti bergetar segera setelah bunyi berhenti.
OSIKELGetaran membrane timpani ditangkapp oleh malleus, yang melekat pada permukaan dalamnya dan ditransmisikan melalui incus ke stapes.Bagian kaki stapes menstransmisikan vibrasi melalui fenestrum ovale yang melekat padanya. Daerah membrane timpani 15 – 20 kali lebih besar dari pada fenestrum ovale, dan gaya vibrasi pada fenestrum lebih besar dad pada gaya pada membrane timpani, walaupun terjadi sedikit kehilangan energi akibat inersia osikel.
Muskulus stapedius dan tensor timpani berkontraksi secara reflektorik sebagai respons terhadap bunyi yang keras , dan dengan berkontraksi menarik osikel, membuat system osikular lebih kaku dan dengan demikian melinclungi telinga dalam.
KOKLEAVibrasi fenestrum ovale menyebabkan gelombang tekanan dalam perilimf telinga dalam. Gelombang berjalan ke atas pada perilimf dalam skala vestibule dan ke bawah pada perilimf di dalam skala timpani. Ketika gelombang mencapai fenestrum rotundum pada bagian dasar, membrane menutup fenestrum tersebut menyebabkan pembonjolan kecil di dalam telinga tengah. Bila tidak terjadi gelombang tidak dapat melewati koklea.
ORGAN CORTIBagaimana organ Corti berespon terhadap vibrasi belum diketahui dengan pasti. Gerakan membrane basalis, dihasilkan oleh gelombang yang berjalan naik turun didalam koklea, tampaknya menarik sel-selrambut dan mengeksitasinya sehingga mentransmisikan impels ke dalam saraf nervus kokhlearis yang terletak disekitar dasar sel rambut.
Menurut teori "gelombang berjalan", gelombang yang dihasilkan oleh bunyi berfrekuensi tinggi hanya berjalan sedikit di dalam koklea sebelum teredam, dan bunyi berfrekuensi rendah berjalan sampai ke apeks koklea. Pembedaan oleh telinga antara suara dengan berfrekuensi yang berbecla agaknya diakibatkan oleh pola getaran yang berbecla yang dihasilkan membrane basalis oleh berfrekuensi yang berbecla.
HUBUNGAN SENTRALNerves auditorius pars koklearis menstranmisikan sensasi pada otak. Tempat sensasi tersebut diinterpretasikan di dalam pars auditorius Globus temporalis. Setiap telinga memiliki hubungan dengan kedua Globus temporalis, dan terutama dengan sisi yang berlawanan..
Gambaran KlinisKetulian dapat diakibatkan olehSerumen dalam meatus auditorius eksternusOtitis mediaOtosklerosis , keadaan dimana terjadi pembentukan tulang baru di sekitar bagian kaki stapes yang mencegah pergerakannya.Cedera pada membrane timpani.Cedera, penyakit atau degenerasi nervus auditorius.
Tinitus adalah bunyi berdering, berdengung, berdesis atau pulsating di dalam telinga. Tinitus merupakan gejala dari semua keadaan abnormal dalam telinga.
KESEIMBANGANKanalis semisirkularis, sakulus dan utrikulus berperan dalam keseimbangan dan posisi kepala pada bahu. Kanalis semisirkularis berperan pada gerakan kepala pada waktu berputar . Gerakan ini menghasilkan gerakan pada endolimf dalam kanalis semisirkularis ,yang merangsang sel-sel rambut . Otolit sakulus dan utdkulus; bergerak oleh perubahan posisi kepala dan dengan demikian mencetuskan gerakan sel rambut di daerah tersebut.
Rangsangan ditransmisikan sepanjang serat saraf nervus kranialis kedelapan ( auditorius) pars vestibularis ke otak tengah , medulla oblongata, serebelum , dan medulla spinalis. Rangsangan ini memulai perubahan refleks pada otot-otot leher , mata, badan, dan ekstremitas untuk mempertahankan keseimbangan dan postur dan mata dapat difiksasi pada objek yang bergerak.
Gambaran KlinisPusing (vertigo) adalah kelainan atau penyakit pada organ keseimbangan. Pada penyakit Meniere, peningkatan tekanan edolimfatik menyebabkan serangan berat vertigo, swing dihubungkan dengan mual dan muntah dan kadang-kadang dengan ketulian dan tinnitus.
Infeksi labirin, fraktur pars petrosus os temporale, ateroma arteria vertebralis menyebabkan reduksi suplai darah menuju telinga dalam, dan pertumbuhan bare akan menyebabkan vertigo. Serumen dalam meatus auditorius eksternus menekan membrane timpani dan menyumbat tuba faringotimpanikus dapat menyebabkan ketulian dengan.
Mabuk perjalanan ( mobil, kereta api, pesawat, mabuk laut) diakibatkan oleh gangguan labirinitin akibat gerakan berulang endolimf, sexing disertai dengan factor emosi yang kuat sehingga orang yang rentan dapat sakit atau mengalami vertigo akibat antisipasi gerakan. Berbagai obat-obatan dapat mencegah mabuk perjalanan, tetapi bagaimana mereka bekerja belum diketahui. Beberapa obet terutama Streptomisin dapat menyebabkan degenerasi labirin.

Cranial nerves I s/d XII
N I = saraf olfaktorius
N II = saraf optikus
N III = saraf okulomotorius
N IV = saraf troklearis
N V = saraf trigeminus
N VI = saraf abducens
N VII = saraf fasialis
N VIII = saraf auditorius
N IX = saraf glosoparingeus
N X = saraf vagus
N XI = saraf asesorius
N XII = saraf hipoglosus
Px N VII
Px N IX
Px N XII
Px N IX


Alat penciuman terletak di rongga hidung dari ujung nervus otak olfaktorius, pada bagian selaput lendir hidung (olfaktori).
N.Olfaktori mengeluarkan fibril-fibril yang sangat halus yg terjalin dg serabut dari bulbus olfaktori.


Konka nasalis
Terdiri dari lipatan selaput lendir
Bagian puncak terdapat syaraf-syaraf pembau.
Konka nasalis terdiri dari 3 pasang :
Konka nasalis superior
Konka nasalis media
Konka nasalis inferior





Proses Penciuman :
Bau masuk rongga hidung akan merangsang N.olfaktorius dari bulbus olfaktorius  traktus olfaktorius  pusat olfaktorius pada lobus temporalis otak penafsiran bau .

Cranial nerves I s/d XII
N I = saraf olfaktorius
N II = saraf optikus
N III = saraf okulomotorius
N IV = saraf troklearis
N V = saraf trigeminus
N VI = saraf abducens
N VII = saraf fasialis
N VIII = saraf auditorius
N IX = saraf glosoparingeus
N X = saraf vagus
N XI = saraf asesorius
N XII = saraf hipoglosus
Px N I

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGLIHATAN
Anatomi dan Fisiologi Sistem Penglihatan
Struktur Sistem Penglihatan :






Fungsi :

Lapisan Bola Mata
Lapisan luar : Sklera, kornea
Lapisan tengah : khoroid, Badan silier, iris (Uvea)
Lapisan paling dalam : retina
Media refraktif
Kornea
Aqueos humor
Lensa
Vitreus humor
Struktur eksternal
Kelopak mata
Konjungtiva
Sistem lakrimal
Otot-otot mata
Otot penggerak kelopak mata :
Levator palpebra
Orbikularis
Otot penggerak bola mata :
Rektus superior
Rektus lateral
Rektus medial
Rektus inferior
Oblik superior
Oblik inferior
Otot-otot mata
Persarafan Motorik
Persarafan (Sensorik)
Saraf optik (N II) adalah saraf penglihatan
Saraf trigeminal cabang oftalmik (N V) untuk berkedip
Saraf fasial (N VII) mensarafi kelenjar lakrimal
Pembuluh Darah
Arteri oftalmik :
arteri tengah dari cabang arteri oftalmik  Retina
dari arteri-arteri siliaris  sklera, khoroid, badan silier, dan iris
Vena oftalmik
Riwayat Penyakit pada gangguan sistem penglihatan
Data demografi
Proses aging : glukoma, katarak. Presbiopia muncul pada usia 40-an
Terkait dengan jenis kelamin : ablasio retina lebih sering pada wanita, mata kering

Riwayat Penyakit pada gangguan sistem penglihatan
Riwayat penyakit personal dan keluarga :
Gangguan refraksi
Kondisi-kondisi : DM, hipertensi, Lupus eritematosus, Sarcoides, Jantung, thyroid, Penyakit Sickle cell, AIDS, Multiple sclerosis
Kejadian masa lalu : cedera, p’bedahan, laser
Medikasi (dekongestan, antihistamin) menyebabkan mata kering.Beberapa obat memberi efek :pruritus, sensasi benda asing, kemerahan, berair, fotofobia, tanda-tanda katarak dan glukoma

Riwayat Penyakit pada gangguan sistem penglihatan
Riwayat Diet :
Terutama defisiensi vitamin A
Status sosek :
pemrogram komputer : eyestrain
Operator mesin : Cidera
Paparan sinar infrared dan UV : fotofobia
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Fungsi penglihatan:
Tajam penglihatan Dilakukan dengan menggunakan snelen card
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Fungsi penglihatan:
Tajam penglihatan Dilakukan dengan menggunakan snelen card
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Fungsi penglihatan:
uji penglihatan dekat (near vision)
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Fungsi penglihatan:
lapang pandang
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Fungsi penglihatan:
penglihatan warna
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
penglihatan warna
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Palpebra superior, inferior
Supersilia, silia
Margopalpebra, fisura palpebra
Sistem lakrimal
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Palpebra superior, inferior
Supersilia, silia
Margopalpebra, fisura palpebra
Sistem lakrimal
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Palpebra superior, inferior
Supersilia, silia
Margopalpebra, fisura palpebra
Sistem lakrimal
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Gerak
Posisi : Simetris/tdk
Bentuk : Makro/mikro talmos, lagoftalmos
Tekanan bola mata
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Gerak

Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Posisi

Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Bentuk
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Konjungtiva : bulbi, palpebra dan fornik
Sklera
Kornea
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Konjungtiva : bulbi, palpebra dan fornik
Sklera
Kornea
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Kamera Okuli Anterior (COA)
Iris dan pupil
Lensa
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Iris dan pupil
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Badan kaca
Papil N. optik
Retina/khoroid
Pengkajian Fisik : Pemeriksaan Mata
Funduskopi
Pengkajian Psikososial
Perasaan Khawatir dan takut
Perasaan ketergantungan akibat adanya penurunan penglihatan akan mempengaruhi harga diri klien
Perlu pengkajian efektifitas tehnik koping
Ketersediaan suport system keluarga atau orang yang berarti
Menentukan pengetahuan klien
Prosedur Diagnostik
Kultur dan smear kornea/konjungtiva pada kasus infeksi
CT-Scan : metode radiografi
Slit lamp : memeriksa bag depan mata dg mikroskop

Prosedur Diagnostik
Flouresin test : Trauma, ulus, abrasi, benda asing, kelainan kornea lainnya.
Tonometri : mengukur TIO.
Oftalmoskop.
Ultrasonografi.
MRI.
Flouresin angiografi.
Elektroretinografi.

Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Antidiabetik
Diabetes adalah suatu penyakit kronik yang terjadi akibat kekurangan metabolism glukosa, disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin dari sel – sel beta. Keadaan ini menyebabkan tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) diabetes mellitus ditandai oleh 3 P yaitu poliuri, polidipsi, dan polifagia. Dua bebentuk diabetes mellitus adalah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) atau tipe I diabetes mellitus (disebut juga diabetes juvenilis tanpa sekresi insulin) dan Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) atau tipe II diabetes mellitus (juga dikenal sebagai diabetes dewasa yang sedikit sekresi insulin)

Obat Kontrasepsi
Dua tipe preparat digunakan untuk kontrasepsi oral yaitu gabungan estrogen & progestin dan terapi progestin secara terus – menerus tanpa pemberian estrogen secara bersamaan.

Hal tersebut mendorong kelompok kami untuk membahas topik ini, selain untuk memenuhi tugas Farmakologi pada semester 2 ini.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui jenis – jenis obat apa saja yang dapat mengobati diabetes dan jenis – jenis obat kontrasepsi
2. Memberi wawasan umum pada anggota kesehatan, mahasiswa, dan masyarakat yang membutuhkan.
3. Mengetahui berbagai macam obat, baik dalam Indikasi, Kontra Indikasi, Dosis, efek samping, dan cara pemakaian.


Bab II
Isi
A. Antidiabet
Oral dan Injeksi
1) Dagang : Formell
 Generik : Metformin
 Indikasi : Diabetes tipe II(diabetes tanpa tergantung insulin,NIDDM)
Diabetes tipe I(Diabetes tergantung insulin,IDDM)
Obesitas dan Hiperinsulinemia
Hiperlipoproteinemia
 KI: Berbagai kontra indikasi yang pada didasarkan pada resiko timbulnya asidosis laktat.sangatlah penting untuk menghindari penggunaan metformin pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal,karena eliminasi obat menurun.Pra syarat dari pengobatan dengan metformin adalah kadar kreatinin serum yang normal dan kadar ini harus dipantau secara teratur selama terapi.Bersihan kreatinin dapat dihitung dengan nomogram.metformin harus juga dihentikan untuk waktu yang sama sebelum dilakukan operasi besar. Penghentian obat ini pada keadaan-keadaan tersebut dan pada keadaan dimana diduga timbul komplikasi akut, harus diikuti dengan pengobatan insulin secara temporer sampai keadaan pasien stabil dan metformin dapat diberikan kembali.selain terhadap fungsi ginjal,fungsi hati juga harus dipantau selama terapi metformen dan kadarB12 serum harus diukur setiap tahun selama pengobatan diberikan.
 Peringatan:Pemberian pada orang tua harus diberikan secara hati-hati disebabkan adanya penurunan fungsi ginjal dengan bertambahnya usia. Pemantauan kreatiinin serum secara berkala dan pengurangan dosis dianjurkan kelompok usia ini.
 ESO : Efek samping berat : Metformin dapat menyebabkan asidosis laktat. Data dari tahun 1977-1982, menunjukkan adanya 42 kasus asidosis laktat, dimana 18(43%)bersifat fatal. Pada 40 kasus ini ternyata ditemukan adanya kontraindikasi dan 2 pasien sisanya menelan obat takar layak. Asidosis laktat dapat timbul jika terjadi penumpukan laktat, yang disebabkan peningkatan produksinya (hiipoksia) atau penurunan eliminasinya. Biguanid dapat mencetuskan atau membesar asidosis laktat melalui ke-2 proses tersebut, terutama jika obat tersebut berada dalam kadar yang tinggi. Biasanya patogenesis asidosis laktat bersifat kompleks dan disertai dengan berbagai faktor pencetus.Metformiin mempunyai resiko asidosis laktat yang lebih rendah ketimbang fenformin dan buformin,hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan farmakokinetik dan sifat ikatan membrannya.Resiko kematian. Efeksamping berat irreversibel;selama pengobatan jangka panjang dengan metformin, dapat timbul gangguan absorpsi vitamin B12 selain itu, absorpsi asam folat. Juga dapat terganggu. Efeksamping simptomatik ; Efeksamping saluran cerna,prevalensi diare, sering kali bersifat akut. Hipoglikemia tidak terjadi bila metformin diberikan secara tunggal, namun dapat terjadi dengan kombinasi sulfonilurea/alkohol.
 Dosis : Pengobatan dengan metformin umumnya dimulai dengan 0,5-1 gr/hr , dan jika perlu diikuti dengan peningkatan dosis secara bertahap.Efek terhadap glukosa darah tidak akan bertambah jika dosis melebihi 3 gr/hr. Jika kontrol dapat tercapai dosis dapat diturunkan secara bertahap.suatu kontrol glukosa darah yang adekuat baru dapat terjadi setelah 1-2 mng.Untuk mengurangi efek samping saluran cerna,metformin harus ditelan bersama makanan , biasanya diberikan dalam(dosis 2-3)/hari. Perbedaan dalam kontrol metabolik dan efek samping antara dosis tunggal dan terbagi hanya sedikit sekali atau tidak sama sekali.
 Cara Pemberian : Oral

2) Dagang:Actos
 Generik : pioglitazone
 Indikasi : sebagai terapi kombinasi dengan sulfonilurea atau metformin pada pasien diabetes tipe dua yang tidak terkontrol dengan monoterapi sulfonilurea atau metformin.
 KI : Hipersensitif terhadap pioglitazon atau salah satu komponen actos gagal jantung atau pasien yang mempunyai riwayat gagal jantung, gangguan hati.
 Dosis : Dewasa dengan kombinasi metformin:dimulai dengan dosis 15mmg;30mgsekali sehari. Dosis metformin yang ada dapat dilanjutkan untuk terapi kombinasi Actos. Jika terjadi hipoglikemia,kurangi dosis sulfonilurea.
 Efek samping Obat : Kombinasi Actos metformin; Anemia, meningkatkan BB, gangguan pengelihatan, kembung, arthralgia, hematuria, impotensi. Kombinasi Actos-Sulfonilurea : Meningkatnya BB, glikosuria, hipoglikemia; meningkatnya laktosa dehydrogenase; meningkatnya nafsu makan, pusing, vertigo, gangguan penglihatan, kembung, berkeringat, priteinuria, letih.
 Cara pemberian : Oral

3) Dagang : Amadiab
 Generik : Glimepiride
 Indikasi:Diabetes tipe dua yang tidak dapat diatasi dengan diet, latihan fisik, dan penurunan bb saja.
 Kontra Indikasi:Diabetes melitus tipe I ,dibetik keto-asidosis, prekoma dibetik, kerusakan ginjal parah, disfungsi hati, kehamilan laktasi.
 Dosis:1-8 mg/hr .Dosis awal dosis titarsi 1mg /hr,dosis perhari dapat ditingkatkan dengan interval 1-2 mng,dan mengikuti petunjuk berikut;1mg-2mg-3mg-4mg-6mg dan pada kasus-kasus perkecualian 8mg.
 Cara pemberian : oral
 Perhatian/Peringatan : Monitoring gula darah dan urine. Gejala hipoglikemia ringan atau tidak adanya gejala hipoglikemia pada pasien-pasien dengan neuropatia otonomik atau minum penyekat beta, reserpin, guanetidin, atau simpatolitik lainnya.
4) Dagang : Lantus
 Generik : Actrapid Hm
 Indikasi:Larutan netral insulin monokomponen manusia.DNA rekombian.
 Kontra Indikasi:Hipoglikemia,insulinoma,penggunaan dengan insulin.
 Dosis : Sesuai petunjuk dokter, bila digunakan sendiri dosis per hari 3x atau lebih.
 Cara pemberian obat : Vial; dengan suntikan sub kutan, intra muskuler, intra vena.
 Perhatian : stres psikis atau penyakit lain yang meningkatkan kebutuhan insulin.
 Efek samping obat : jarang terjadi; alergi dan lipoatrofi.
5) Dagang : Avandamet
 Generik : Rosglitazone maleate, Metformin HCL
 Indiaksi : Diabetes melitus tipe II yang tidak terkontrol dengan monoterapi metformin
 Kontra Indikasi : Hipersensitivitas terhadap rosglitazon dan metformin. Diabtes keto-asidosis atau prekoma, gangguan gagal ginjal, jantung kongestif.
 Perhatian/Peringatan:Dianjurkan untuk pemeriksaan fungsi ginjal sebelum memulai pengobatan dan pemeriksaan berkala saat pengobatan; hati-hati pada payah jantung, edema, kehamilan, laktasi, keadaan hipoksia, gangguan fungsi hati.
 Dosis : sesuai dengan kebutuhan individu, dosis maksimal 8 mg/2000mg. Avandament 2mg/500mg 1 tablet 2x/hr.Avandament 4mg/500mg 1 tablet 2x/hari.
 Cara pemberian obat : Oral

6) Nama Dagang : Prodiabet
 Generik : Glibenclamide
 Indikasi : NIDDM
 KI : IDDM. Pasien dengan ketoasidosis, stres, trauma, infeksi kronis, ginjal kronis, payah hati, tumor ganas.
 Dosis : dosis awal 2,5 mg/hr, kemudian ditingkatkan 2,5 mg dengan interval 3-5 hari hingga metabolis terkontrol.
 Efek samping Obat: Alergi kulit dan reaksi darah, gangguan GI, sakit kepala, pusing.
 Peringatan : Hipoglikemia, hiperaktivitas.
 Pemberian : Oral

7) Nama Dagang : Prodiamel
 Generik : Glibenklamide
 Indikasi : NIDDM
 KI : IDDM. Ketoasidosis, koma dibetik, ginjal akut, dan payah hati.
 Dosis : dosis awal 2.5 mg/hari, lalu ditingkatkan menjadi 2,5 mg pada jangka atau renggang 3 – 5 hari sampai tercapainya metabolisme normal.
 Efek samping obat : gangguan GI, alergi kulit dan reaksi darah, pusing, sakit kepala, paresthesias.
 Peringatan : ibu hamil dan menyusui.
 Pemberian : Oral.

8) Nama Dagang : Renabetik
 Generik : Glibenklamide
 Indikasi : NIDDM
 KI : IDDM, diabetik gangguan metabolisme dan payah ginjal akut.
 Dosis : awal 0,5 tab/hari, lalu ditiingkatkan dengan 0,5 tab dengan jangka waktu 3 – 5 hari sampai metabolisme terkontrol.
 Efek samping : gangguan GI dan reaksi hipersensitif.
 Peringatan : ibu hamil dan menyusui.
 Pemberian : Oral.

9) Nama Dagang : Starlix
 Generik : Nateglinide
 Indikasi : Pengobatan atau terapi diabetes tipe 2 (non insulin) sebagai terapi utama atau kombinasi dengan metformin.
 KI : DM tipe 1, diabetes ketoasidosis, hamil dan menyusui.
 Dosis : 120 mg 3x/hari 1 – 30 menit sebelum makan.
 Efek samping obat : gangguan saluran pernafasan bagian atas, sakit punggung, gejala flu, pusing, atropati, bronkitis, trauma karena kecelakaan, hipoglikemia, gangguan GI.
 Peringatan : malnutrisi, penurunan fungsi adrenal atau pituitary, aktivitas fisik terlalu berat, lemah ginjal akut.
 Pemberian : Oral.

10) Nama Dagang : Tudiab
 Generik : Metformin Hal
 Indikasi : NIDDM
 KI : koma dibetik, ketoasidosis, lemah ginjal, penyakit hati kronik, gagal jantung, Infark Myokard, dehidrasi, alkolisme kronik, riwayat dengan asidosis, penurunan kerja jantung, hipoksemia, syok.
 Dosis : 1 tab 3x/hari
 Efek samping : gangguan GI, riwayat dengan asidosis.
 Peringatan : gagal ginjal, hamil dan menyusui. Anti koagulan mungkin dibutuhkan dosis khusus, infeksi serius.
 Pemberian : Oral

11) Nama Dagang : Xepabet
 Generik : Gliclazide
 Indikasi : NIDDM dengan atau tanpa kegemukan dan gangguan vaskuler.
 KI : Hamil, prakoma atau koma dibetik, ginjal akut atau payah hati, hipersensitivitas pada sulfonamida.
 Dosis : 1 tab 2x/hari
 Efek samping : Ruam kulit
 Peringatan : Hipoglikemia
 Pemberian : Oral

12) Nama Dagang : Humulin
 Generik : Humulin R
 Indikasi : IDDM
 KI : Hipoglikemia
 Dosis : Menurut kebutuhan individu. Humulin R per-set reaksi setengah jam, durasi 6-8 jam, puncaknya 2-4 jam. Humulin N per-set reaksi 1-2 jam, durasi 18-24 jam, puncak 6-12 jam. Humulin 30/70 per-set reaksi setengah jam, durasi 14-15 jam, puncak 1-8 jam.
 Efek samping : jarang, lipodistropi, resisten insulin lokal dan reaksi umum alergi.
 Peringatan : transfer dari insulin: sakit atau gangguan emosional, penggunaan bersama obat yang berpengaruh dengan aktivitas hipoglikemia.
 Pemberian Obat: Dengan Injeksi SC atau IM, Humulin R mungkin dianjurkan IV.

13) Nama Dagang : Insulatard HM
 Generik : Rekombian DNA murni.
 Indikasi : IDDM
 KI : Hipoglikemia.
 Dosis : ketika digunakan sendiri, biasanya diberikan 1x atau 2x/hari dengan injeksi SC. Per-set setengah jam, peak 4th-12th hr, hentikan setelah mendekati kira-kira 24 jam.
 Pemberian obat : injeksi

14) Nama dagang : klorpomide
 Nama generik : diabeneses
 Indikasi : diabetes melitus tanpa komplikasi tipe non ketotik ringan, sdang atau parah pada penderita cukup usia
 Kontra indikasi : diabetes melitus tipe remaja dan pertumbuhan, diabetes parah atau tidak stanil, diabetes terkomplikasi dengan ketosis dan asidosis, koma diabetik
 ESO : erupsi kulit, eritmia multiform, dermatitis eksfoliatif
 Cara pemeberian : oral
 Dosis : perhari penderitasetengah usia dalam keadaan setengah parah atau sedikit parah, mula-mula 250 mg; penderita lebih tua dimulai dengan dosis 100-125 mg. Diabetes lebih ringan membutuhkan 100 mg atau lebih kecil. Penderita yang tidak memberikan respon pada dosis 500 mg, biasanya tidak memberikan respon pada yang lebih tinggi lagi
 Perhatian : harus disimpan jauh dari jangkauan anak-anak

15) Nama dagang : glibenklamida
 Nama generik : Clamega
 Indikasi : diabetes melitus ringan atau sedang
 Kontra indikasi : penderita diabetes ketosidosis, penderita non diabetik dengan glikosuria ginjal, penderita gangguan fungsi hati dan ginjal yang parah ; diabetes dengan komplikasi (demam, trauma, ganggren); wanita hamil dan menyusui
 ESO : efek gastroestestinal, reaksi hipogelkemia, reaksi alergi kulit meskipun jarang, dapat terjadi hepatitis
 Cara pemberian : oral
 Dosis : tergantung individual; dimulai dari 1,5 tablet perhari bersama makan pagi; dosis dapat ditingkatkan hingga 1 tablet hingga keadaan metabolik stabil, umumnya aktivitas maksimum sudah dicapai dengan 3 tablet perhari, pada usia lanjut dan gangguan fungsi hati dosis dapat lebih rendah
 Perhatian : reaksi hipoglikemia apat terjadi karena pemberian dosis tinggi, keamanan dan efektivitas pada anak-anak belum dapat dipastikan
16) Nama dagang : glimepirida
 Nama generik : Amaryl
 Indikasi : DM tidak terganggu insulin II
 Kontra indikasi : DM tergantung insulin tipe I; diabetik ketoasidosis prekoma atau koma diabetes, hipersensivitas, wanita hamil dan menyusui
 ESO : hipoglekemia , gangguan penglihatan
 Cara pemberian : oral
 Dosis : dosisi awal : 1 x sehari 1 mg, peningkatan dosisi tergantung kadar gula darah penderita
 Perhatian : harus disimpan jauh dari jangkauan anak-anak

17) Nama dagang : metformin
 Nama generik : Methpica
 Indikasi : pengobatan bagi diabetes dewasa yang baru terdiagnosa dengan kelebihan berat badan maupun dengan berat badan normal dan apabila diet tidak berhasil, sebagai obat tunggal dalam pemakaian sulfanilurea primer atau sekunder tidak berhasil, sebagai obat kombinasi dengan suatu sulfonilurea sebagai obat pembantu pada penderita diabetes dengan ketergantungan terhadap insulin dengan maksud agar dapat mengurangi dosis insulin yang dibutuhkan
 Kontra Indikasi : hipersensivitas, penderita dengan gangguan fungsi ginjal, hati dan jantung, alkoholism, koma diabetik dan ketosidosis, keadaan yang berhubungan dengan asidosis laktat, seperti syok, isufisiensi pulmonal, riwayat asidosis laktat
 ESO : asidosis laktat dengan gejala mual, muntah, sakit perut, diare, axotemia
 Cara pemberian : oral
 Dosis : 3 dd 1 tablet bersama makanan atau sesudah makan. Dalam pengobatan kombinasi dengan suldonilurea atau insulin, kadar gula harus diperiksa mengingat kemungkinan timbulnya hipoglikemia
 Perhatian : jangan digunakan ada anak-anak, wanita hamil dan menyusui. Dianjrukan agar penderita diberi pengobatan metformin, jangka panjang, diperiksa kadar B12 dalam serumnya tiap tahun




B. Obat kontrasepsi
Oral dan Injeksi
1) Dagang : Cerazette
Generik : Desogestrel
Indikasi : Kontrasepsi
Kontra Indikasi : Kehamilan, thrombo emboli, riwayat penyakit hati selama fungsi hati belum normal, tumor-tumor yang tergantung progestagen, perdarahan vagina yang tidak terdiagnosa.
Dosis : 1 tablet/hari.
Cara pemberian obat : oral
Efek samping obat : Perdarahan tidak teratur, jerawat, perubahan suasana hati, nyeri pada payudara, mual, kenaikan berat badan.
Perhatian/peringatan : Karsinoma payudara / hati, riwayat thromboemboli / imobilisasi lama; diabetes wanita dengan riwayat chloasma selama ke hamilan sebaiknya menghindari matahari bila menggunakan ini.

2) Dagang : Implanon
Generik : Etonogrestel
Indikasi : Kontrasepsi jangka panjang reversibel
Kontra Indikasi : Kehamilan, perdarahan vagina yang tidak terdiagnosa.
Cara Pemberian Obat : implant
Dosis:Tak ada penggunaan kontraseptif hormonal sebelumnya:tanamkan pada hari ke-1-5 pada sikus normal.Pergantian dari kontraseptif oral kombinasi:tanamkan pada keesokan hari setelah tablet aktif terakhir.Pergantian dari konstaseptif oral progestagen saja:Tanamkan pada hari apa saja,tetapi gunakan penghambat lain setelah 7 hari pertama setelah ditanamkan.Penggunaan abortus setelah trimester pertama kehamilan:tanamkan implan segera.Penggunaan pasca persalinan atau abortus trimester ke II :Tanamkan pada hari ke 21-28 pasca persalinan/abortus.
Peringatan/perhatian : Dapat memacu pertumbuhan tumor tergantung hormon seks yang sudah ada. Hentikan penggunaan pada gangguan fungsi hati akut. Dapat timbul chloasma.

3) Dagang : Depo- Provera
Generik : Medroxprogesteron acetate
Indikasi : kontrasepsi
Kontra Indikasi: Perdarahan vagina atau saluran kemih yang tidak diketahui sebabnya, gangguan tromboemboli, apopleksi serebral, diketahui atau di duga ada keganasan pada payudara.
Dosis: 150 mg (IM)setiap 3 bln,injeksi pertama diberikan antara hari kesatu sampai lima dalam siklus menstruasi atau dalam waktu 6 minggu setelah melahirkan.
Efek samping : Nyeri dan perubahan warna kulit pada tempat injeksi, depresi, gelisah, sakit kepala, urtikaria, akne, ruam, pruritus, hirsutisme, alopesia, mual, rasa kencang pada payudara, galaktore, perubahan BB. Pasca injeksi; anafilaksis, tromboflebitis, emboli paru.
Perhatian/peringatan : epilepsi, migrain, asma, gangguan fungsi jantung atau ginjal, riwayat depresi mental, atau diabetes.

4) Dagang : Postinor-2
Generik : levonorgestrel
Indikasi : kontrasepsi pasca koitus
Kontra Indikasi:Adanya kehamilan
Dosis:1 tablet dalam waktu 72 jam setelah koitus dan 1 tablet 12 jam kemudian,untuk meningkatkan efektivitas 1 tablet setelah 48 jam setelah koitus.
Cara pemberian obat : IM
Peringatan/perhatian : asma, gagal jantung, hipertensi, migren, epilepsi, gangguan hati atau ginjal, diabetes, hiperlipidemia, depresi atau riwayat adanya tromboflebitis, penyakit tromboembolik, rokok.

5) Nama Dagang : Cerazette
Generik : Desogestrel
Indikasi : kontrasepsi
Kotra Indikasi : diketahui atau diduga hamil; riwayat penyakit hati kronik sepanjang nilai fungsi hati tidak normal; progestagen-dipenden tumor; tidak terdiagnosis perdarahan vagina.
Dosis : 1 tab/hari
Efek samping : Perdarahan tidak khas, perubahan emosi, nyeri payudara, mual, perubahan BB.
Peringatan : Kanker payudara atau hati, riwayat penyakit tromboembolik atau imobilisasi yang lama karena operasi atau sakit; diabetes. Wanita dengan riwayat kloasma gravidarum harus menghindari paparan sinar matahari atau sinar UV krtika penggunaan cerazette.
Pemberian : Oral.

6) Nama Dagang : Diane
Generik : Cyproterone asetat 2 mg, etil estradiol 0,035 mg.
Indikasi : Penyakit ketergantungan androgen pada wanita, contoh : jerawat terutama penyakit yang disertai dengan seborrhoea atau dengan peradangan.
KI : Kehamilan; menyusui, kerusakan fungsi hati akut; riwayat dari penyakit kuning idiopatik atau pruritus kronik sebelum kehamilan; sindrom Dubbin-johnson, sindrom Rotor, proses berlanjutnya tromboembolis di arteri atau vena. Anemia sel sabit. Terapi kanker payudara atau endometrium; diabetes akut dengan perubahan vaskuler; terganggunya metabolisme lemak; riwayat dari herpes pada kehamilan, dengan memburuknya otosklerosis sebelum kehamilan.
Dosis : 1 tab/hari dimulai pada hari pertama siklus menstruasi untuk 21 hari termasuk 7 hari pada waktu menstruasi.
Efek samping : payudara melunak, sakit, sekresi; sakit kepala, migran, perubahan libido, perubahan mood; gangguan GI, kerusakan kulit, perubahan pada sekresi vagina, retensi cairan, perubahan BB, reaksi hipersensitif.
Peringatan : alasan untuk menghentikan Diane-35 secepatnya: terjadi untuk pertama kali pemburukan sakit kepala migran atau tidak biasanya sakit kepala tiba-tiba.
Pemberian : Oral

7) Nama Dagang : Ginera
Generik : Gestodene 75 mcg, etilestradiol 30mcg
Indikasi : Oral kontrasepsi
KI : Riwayat trombosis atau tromboembolik di vena atau arteri pada trauma pembuluh darah otak, riwayat prodromi pada trombosis. Riwayat migran dengan focal neurogical symptoms, DM dengan keterlibatan vaskuler. Pancreatis, penyakit hati kronis, riwayat tumor hati. Tak terdiagnosanya perdarahan vagina. Kehamilan.
Dosis : 1 tab/hari untuk 21 hari dimulai pada hari pertama menstruasi, kemudian 7 tab freeday.
Efek samping : melunaknya payudara, sakit kepala, udema, ssekresi. Pusing, migran, perubahan libido, perubahan emosional, mual, muntah, komplikasi GI, ruam, erythema nosodum, erythema multiforme. Perubahan sekresi vagina, intoleransi lensa kontak, retensi cairan, perubahan BB, reaksi hapersensitivitas.
Peringatan : trobolis pada vena, fungsi adrenal dan tiroid, efek dari klinik dan nilai standart zat kimia, metabolisme lemak, kehamilan dan menyusui.
Pemberian : Oral.

8) Nama Dagang : Mercilon
Generik : 21 tab large masing-masing terdiri dari desogestrol 150 mcg, etinil estradiol 20 mcg + 7 tab non aktif.
Indikasi : oral kontrasepsi
KI : Tromboflebitis, kekacauan troboembolik, gangguan kardiovaskular atau riwayat lampau pada kondisi ini; hipertensi akut; kekacauan akut hati,penyakit kuning kolestatik, sindrom Rotor, sindrom Dubbin-johnson; diketahui atau diduga tumor ketergantungan estrogen; hiperplasia endometrial; tak terdiagnosanya perdarahan vagina; porphyria; hiperlipoproteinemia; riwayat sebelum kehamilan pada pruritus akut atau herpes selama kehamilan.
Dosis : 1 tab/hari tanpa interupsi awal pada hari pertama dalam siklus kemudian 7 tab plasebo.
Efek samping : gangguan GI, jaundice colestic; trombosis; perubahan elevasi tekanan darah; kloasma, erythema, nodosum, ruam; sakit kepala, migran. Perubahan mood; melunaknya payudara, udema, sekresi; retensi cairan, toleransi produksi glukosa, perubahan BB, menstruasi berlebihan, post-medication amenorrhea, perubahan sekresi serviks, peningkatan ukuran uretra fibromyomata, agravasi/penyukaran pada endometriosis. Infeksi vagina.
Peringatan : adenoma sel hati, subklinis gagal jantung, gagal ginjal, epilepsi, sakit kepala; hipertensi; sel sabit hemoglobinopathy, diabetes.
Pemberian : Oral.

9) Nama Dagang : Microdiol
Generik : Norgestrel 150 mcg, ethinyloestradiol 30 mcg
Indikasi : oral kontrasepsi
KI : kehamilan; gangguan akut pada fungsi hati, ikterus atau pruritus akut pada kehamilan, sidro Dubbin-johnson dan Rotor, tumor hati; riwayat dari proses tromboembolik di arteri atau vena stadium yang predisposisi seperti penyakit; anemia bulan sabit; terapi kanker pada payudara atau endometrium; diabetes kronis dengan perubahan vaskuler; terganggunya metabolisme protein; riwayat penyakit herpes pada kehamilan, otosklerosis dengan memburuknya sebelum kehamilan.
Dosis : 1 tab/hari tanpa instruksi dimulai dari hari pertama siklus menstruasi.
Efek samping : sakit kepala, gastric upset, mual; melunaknya payudara; perubahan Bb dan libido; intermenstrual bleeding, depresi mood, kloasma, jarang toleransi pada lensa.
Peringatan : Diabetes, hipertensi, varicose veins; otosklerosis, sklerosis multiple; epilepsi, porphyria, tetanus, korea minor; riwayat plebitis; asap rokok, dipengaruhi umur, laktasi. Dimulai dan jarang maligna tumor hati yang mungkin terjadi pada terapi intra abdominsl hemorrhage telah terobservasi. Jika peningkatan komplikasi abdominal kronis, pembesaran hati atau terjadinya gejala pada abdominal hemorrhage, tumor hati seharusnya diambil dengan pertimbangan.
Pemberian : Oral.

10) Nama Dagang:Microgynon
Generik:21 tab masing-masing mengandung levonorgestrel 0,15 mg ethinylestradiol 0,03 mg plus 7 placeebo tabs.
Indikasi:Contrasepsion
KI: thrombotic/trombonembolic arteri /vena.migrain dengan focal neurogical symptoms.DM dengan kekusutan vaskular .Radang pankreas.penyakit kronis hati, tumor hati, tak terdiagnosanya perdarahan vagina, herpes selama hamil, anemia sel bulan sabit, kehamilan.
Dosis: 1 tablet /hari untuk 28 berurutan hari.
Efek samping: melunaknya payudara,nyeri, odema, sekresi, sakit kepala, migrain, perubahan libido, depresi mood, gangguan GI, berbagai kerusakan kulit, perubahan sekresi vagina, perubahan siklus menstruasi,intoleransi lnsa kontak, retensi cairan, perubahan berat badan.
Peringatan: kekacauan sirkulasi, tumor,penurunan fungsi ginjal, hipeertrigliceridema, hipertensi, icterus, SLE, diabetes,chloasma.
Cara pemberian obat: oral

11) Nama dagang : medroksiprogeteron asetat
Nama generik : Depo geston
Indikasi : sebagai kontrsepsi biloa metode lain seperti pil oral/IUD tidak bisa dilakukan
Kontra Indikasi : perdarahan di vagina yang tidak dikehaui penyebabnya, kelainan patologis yang batidak dikehaui penyebabnya, kehamilan baik sebagai diagnosis ataupun pengobatan
ESO : reaksi anafilatik ; penyakit tromboembolik, tromboflebitis dan emboli paru, payudara lembik dan galatorrchea; erosi dan perubahan sekresi pada leher rahim, hipereksia yang tidak diketahui penyebabnya, perubahan berat badan, perubahan warna kulit di tempat suntikan
Cara pemberian : injeksi
Dosis : 1 vial berisi 150 mg untuk setiap 3 bulan. Diberikan secara im yang dalam, harus pastikan aseptor, tidak hamil pada suntikan pertama, untuk itu dianjurkan agar suntika tersebut diberikan selama masa lima hari pertama dari suklus yang normal ataiu 6 minggu setelah melahirkan
Perhatian : jangan diberikan pada ibu menyusui pada 5 hari pertama setelah melahirkan

12) Nama dagang : linestenol 0,5 mg
Nama generik : Exluton
Indikasi : kontrasepsi oral
Kontra Indikasi : kehamilan, penyakit hati parah, ikterus, sindrom roptor dan dubbin jhonsos atau riwayat wanita hamil, wanita muda dengan siklus belum teratur
ESO : mungkin mual, muntah, sakit kepala, nyeri payudara, jika timbul perdarahan ringan tidak teratur pada bulan-bulan pertama pengobatan dapat diteruskan, kecuali jika perdarahan parah
Cara pemberian : oral
Dosis : tiap hari 1 tablet, sekitar waktu makan malam
Perhatian : pada tahun pertama pengobatan dilakukan pemeriksaan fisik secara teratur 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali, jika timbul gejala tromboembolik hentiukan segera. Hati-hati pada penyakit miokarsdi ginjal, epilepsi, atau migrain. Jangan diberikan bersama tifampisina, barbiturat, obat anti epilepsi tertentu

13) Nama dagang : levonogestrel
Nama generik : Indoplant
Indikasi : kontrasepsi hormonal jangka panjang 3 tahun untuk wanita
Kontra indikasi : perdarahan vagina dengan penyebab yang tiak jelas; kanker payudara atau kanker lain yang ada kaitannya dengan ketergantungan hormon; perdarahan uterus dengn penyebab yang tidak jelas; gangguan tromboboli atau trombofeblitis atau ada riwayat kedua penyakit; mempunyai hipertensi
ESO : menstruasi, spotting, menorrhagia, amenorrea, sakit kepala, gugup mual, pusing, perubahan selera makan, perubahan libido, depresi, dermatitis, jerawat, rambut rontok, hirsutisme, gatal, nyeri, anemia, pembesaran rahim
Cara pemberian : kapsul susuk



Bab III
Penutup


A. Kesimpulan
1. Ada 2 kelompok antidiabetik yaitu insulin dan obat hipoglikemi oral. Obat hipoglikemi oral adalah preparat sintetik yang merangsang pelepasan insulin. Insulin adalan suatu protein yang disekresikan oleh sel beta pancreas yang pentinguntuk metabolism karbohidrat dan juga memainkan perana penting dalam metabolism lemak dan protein.
2. Teknik pemberian ke pasien juga berbeda tergantung dari tipe obat yang diberikan, efek yang ditimbulkan dan organ sasaran.





















DAFTAR PUSTAKA

Moeloek, Farid Anfasa. 2005. MIMS 3rd ISSUE. PT Info Master : Jakarta.

Hayes, E dan Kee, J. L. 1996. Farmakologi Pendekatan Prosen Keperawatan. EGC : Jakarta

Katzung, Bertam G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Salemba Medika : Jakarta

BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dewasa ini banyak orang yang mulai tidak memperdulikan kesehatannya. Mereka cenderung mengkonsumsi makan – makanan yang mengandung banyak kolestrol, sehingga beresiko terkena hipertensi atau yang dikenal oleh orang awam sebagai penyakit darah tinggi. Padahal penyakit hipertensi bukanlah suatu penyakit yang dapat disepelekan, mengingat komplikasi dan dampak dari penyakit ini yang cukup berbahaya bahkan dapat menyebabkan kematian pada seseorang.Selain itu beberapa penyebaba lainnya antara lain ;jenis kelamin, umur, keturunan, merokok, pecandu alkohol, obesitas, strees, penyakit ginjal,penyakit adrenal,kelainan jantung bawaan, obat-obat tertentu, pre-eklampsia, asupan kadar garam yang tinggi dan kurang berolah raga.
Makalah ini disusun untuk membahas obat – obat apa saja yang dapat mengobati hipertensi. Kami membahas Nama Dagang, Nama Generik, Indikasi, Kontra Indikasi, Efek Samping Obat, Peringatan, Cara Pemberian serta Dosis.


B. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis – jenis obat apa saja yang dapat mengobati hipertensi.
2. Memberi wawasan umum pada anggota kesehatan, mahasiswa, dan masyarakat yang membutuhkan.
3. Mengetahui berbagai macam obat, baik dalam Indikasi, Kontra Indikasi, Dosis, efek samping, dan cara pemakaian.





BAB II
Isi
A. Antihipertensi

1) - Nama Dagang :Resapin
- Nama Generik :Reserpin
- Indikasi :Hipertensi esensial ringan juga digunakan sebagai terapi tambahan dengan obat antihipertensi lain pada kasus hipertensi lain dengan kasus yang lebih berat; mengobati gejala agitasi psikotik terutama pada individu yang tidak dapat menoleransi fenotiazin atau yang juga memerlukan obat antihipertensi.
- Cara pemberian obat : Oral
- Dosis : Hipertensi;yang tidak mendapat antihipertensi lain dosis 0,5 mg/hari 1-2 minggu, penunjang dikurangi menjadi 0,1mg-0,25mg/hr. Dosis tinggi harus dipergunakan hati-hati karena dapat menyebabkan depresi mental yang berat dan efek lain yang meningkat. Kelaian Psikiarik:Dosis awal 0,5 mg/hr,deng dengan kisaran antara 0,1-1 mg. Tidak dianjurkan untuk anak-anak, bila ada suatu hal obat ini harus diberikan, maka dosis awal anjurannya 20ug/kg bb/hr. Dosis maksimum yang dianjurkan adalah 0,25mg /hr.
- ESO : Saluran cerna: muntah, diare, anoreksia , mulut kering, hipersekresi. Kardiovaskular: aritmia, sinkope, gejala menyerupai angina, bradikardia, enema. Saluran napas:dispne, epistaksis, kongesti nasal. Neurologik: Sindroma parkinson dan gejala ekstrapiramidal bersifat jarang, pusing, sakit kepala, ansietas paradoksal, depresi, gelisah, mimpi buruk, gangguan sensibilitas, mengantuk. Muskuloskeletal:nyeri otot. Lain-lain: pseudolaktasi, impotensi, disurai, ginekomastia, penurunan libido, pembesaran payudara. Metabolik:Peningkatan berat badan. Panca Indera:tuli, atrofi optik, glaukoma, uveitis, injeksi konjungtiva. Reaksi hipersensitivitas: purpura, ruam kulit, pruritus.
- Peringatan :Dapat menyebabkan depresi mental, depresi akibat obat dapat menetap selama beberapa bulan setelah obat dihentikan dan dapat cukup berat sehingga menyebabkan bunuh diri.

2) - Nama Dagang : Dentantol
- Nama Generik : Bunazozin HCL
- Indikasi : Hipertensi
- Dosis : Dosis awal 1,5 mg/hr dapat ditingkatkan pertahap sampai sosis total sampai 3mg/hr dalam2-3 dosis. Maksimal 3mg /hari.
- Peringatan : Kerusakan ginjal atau hati, kehamilan, laktasi lansia.
- ESO : Gangguan saluran cerna, takikardia, sinkope, rasa tidak enak di dada, sakit kepala, pusing, tinitus, gangguan berkemih, ruamkulit, pengelihatan kabur.
- Cara pemberian obat : oral

3) - Nama Dagang : Casipril
- Nama Generik : captopril
- Indikasi : Untuk hipertensi berat hingga sedang, kombinasi dengan tiasida memberikan efek aditif, sedangkan dengan beta bloker memberikan efek yang kurang aditif. Untuk gagal jantung yang tidak cukup responsif atau tidk dapat dikontrol dengan diuretik dan digitalis, dalam hal ini pemberian catropil diberikan bersama diuretik dan digitalis.
- Kontra Indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap captropil atau penghambat ACE lainya.
- Dosis : Dewasa; Hipertensi: dosis awal 12,5 mg 3x sehari, setelah 2 minggu penurunan tekanan darah masih belum memuaskan maka dosis dapat ditingkatkan menjadi 25mg3 x sehari, mungkin dosis diuretik dapat ditingkatkan pada interval satu sampai 2 minggu. Maksimum dosis tidak boleh lebih dari 450 mg. Untuk gagal jantung;12,5-25 mg 3 x sehari, diberikan bersamaan diuretik dan digitalis, dari awal terapi harus dilakukan pengawasan medik secara ketat. Untuk penderita dengan gangguan fungsi ginjal dosis perlu dikurangi disesuaikan dengan besihan kreatinin penderita.
- Cara pemberian obat : Oral, harus diberikan 1 jam
- Peringatan : Penggunaan pada wanita hamil keamanannya masih belum terbukti. Harus diberikan hati-hati pada wanita menyusui, perlu dihentikan pemberian ASI karena ditemukan kadar dalam ASI lebih tinggi dari kadar dalam darah ibu. Pemberian pada anak-anak masih belum diketahui keamananya,sehingga obat ini diberikan bila tidak ada obat lain yang efektif. Pemakaian pada usia lanjut hati-hati karena sensitifitasnya terhadap efek hipotensif. Hati-hati pemberian pada penderita penyakit ginjal. Pengobatan dihentikan bila terjadi gejala-gejala angiodema seperti bengkak mulut, mata, bibir, lidah, laring, juga sukar menelan, bernapas, dan serak. Pada kehamilan dapat menyebabkan gangguan/kelainan organ pada fetus atau neonatus, bahkan dapat menyebabkan kematian fetus atau neonatus. Apabila pada pemakaian obat ini ternyata wanita itu hamil maka pemberian obat harus dihentikan dengan segera. Pada kehamilan trimester II dan tiga dapat menimbulkan gangguan al; Hipotensi, hipoplasi-tengkorak, neonatus anuria gagal ginjal reversibel atau irreversibel dan kematian. Dapat terjadi oligohidramniondeormasi kraniofasial, perkembangan paru hipoplasi, kelahiran prematur, perkembangan retardasi-intrauterin, paten duktus arteriosus. Bayi dengan riwayat diamana selama di dalam kandungan ibunya mendapat pengobatan menghambat ACE harus di observasi kemungkinan diobservasi intensif tentang kemungkinan terjadinya hipotensi, oligouria dan hiperkalemia.
- ESO :Menimbulkan proteinuria lebih dari 1g sehari pada 0,5% penderita dan pada 1,2% penderita dengan penyakit ginjal. Dapat terjadi sindroma nefrotik serta glomerulopati membran pada penderita hipertensi. Karena proteinuria umumnya terjadi dalam waktu 8 bln pengobatan, maka penderita sebaiknya melaukan pemeriksaan protein urin sebelum dan selama 8 bln pertama pengobatan. Neutropenia/agranulositosis terjadi pada kira-kira 0,4% penderita. Efek samping ini terutama terjadi pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal. Neutropenia ini muncul dalam 1-3 bln pengobatan. Pengobatan agar dihentikan sebelum penderita terkena penyakit infeksi. Pada penderita dengan resiko tinggi harus dilakukan hitung leukosit sebelum pengobatan, setiap 2 mng selama 3 bln pertama pengobatan dan secara periodik. Pada penderita yang mengalami tanda-tanda infeksi akut (demam, laringitis) pemberian captopril harus segera dihentikan karena merupakan petujuk adanya neutropenia. Hipotensi, dapat terjadi 1-1,5 jam setelah dosis pertama dan beberapa dosis berikutnya, tapi biasanya tidak menimbulkan gejala atau hanya menimbulkan rasa pusing yang ringan. Tetapi bila mengalami kehilangan cairan,misalnya akibat pemberian diuretik, diet rendah garam, dialisis, muntah, diare, dehidrasi, maka hipotensi tersebut menjadi lebih berat . Maka pengobatan dengan captropil perlu dilakukan pengawasan medik yang ketat, terutama pada penderita gagal jantung yang umunya mempunyai tensi yang normal atau rendah. Hipotensi berat dapat di atasi dengan infus garam faal atau dengan menurunkan dosis captopril atau diuretiknya. Sering terjadi ruam dam pruritus,kadang-kadang terjadi demam dan eosinofilia. Efek tersebut biasanya ringan dan menghilang beberapa hari setelah dosis diturunkan. Terjadi perubahan rasa(taste alteration), yang biasanya terjadi dalam 3 bln pertama dan menghilang meskipun obat diteruskan. Retensi kalium ringan sering terjadi,terutama pada penderita gangguan ginjal, sehingga perlu diuretik yang meretensi kalium seperti amiloride dan pemberiannya harus dilakukan dengan hati-hati.

4) – Nama Dagang : Gopten
- Nama Generik : Trandolapril
- Indikasi : Hipertensi ringan-sedang.
- KI : Hipersensitivitas terhadap obat 2 penghambat ACE, Angio-edema karena keturunan/Idiomatik, kehamilan, laktasi.
- Dosis : Dewasa ; tanpa diuretika; tanpa payah jantung kongestif, tanpa inefisiensi ginjal/hati: Dosis awal 0,5 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan seetelah 2-4 mng. Dosis pemeliharaan:1-2mg sekali sehari. Maksimal 4mg/hr.
- Cara pemberian obat : oral
- ESO : Batuk, sakit kepala, kelemahan, pusing. Perg: Penderita dengan gangguan fungsi hati/ginjal, stenosis aorta, payah jantung kongestif,s aat operasi/anestesi; pantau leukosit dan protein dalam urine pada penderita dengan penyakit kolagen.



B. DIURETIKUM

1) - Nama Dagang : Aldactone
- Nama Generik : Spironolactone
- Indikasi : Hipertensi esensial, edema, gagal jantung kongestif, sirosis hati, sindroma nefrotik, edema idiopati, diagnosa dan pengobatan aldosteroinisme primer, terapi tambahan pada hipertensi berat, hipokalemia, ketika terapi cara lain tak memadai, hirsutisme pada wanita.
- Kontra Indikasi : insufisiensi ginjal akut, anuria , hiperkalemia, hamil.
- Dosis : Hipertensi esensial 50-100mg/hr, kasus berat dapat ditingkatkan secara bertahap selama 2 minggu s/d 200mg/hr, dosis tunggal atau terbagi. Hipertensi Berat, Awal 100 mg/hr ditingkatkan menjadi 400mg/hr selama 2 minggu. Dosis awal dikombainasi dengan anti hipertensi lain dan spironolakton. Edema dosis tunggal terbagi. Gagal jantung kongestif 100 mg/hr ,kasus berat dapa ditingakatkan bertahap menjadi 200 mg/hr , dosis perawatan 25-200mg/hr. Sirosis Rasio Na+/K+ Urin >1.0 100mg/hr, rasio<1.0 200-400 mg/hr. Sindroma nefrotik 100-200 mg/hr. Edema idiopatik 100 mg/hr. Edema pada anak 3,3 mg/kg bb/hr dalam dosis tunggal atau terbagi. Diagnosis dan terapi aldosteroinisme primer tes jangka panjang 400mg/hr selama 3-4 mng, tes jangka pendek 400mg selama 4 hr. Hipokalemia 25-100 mg/hr. Hirsutismepada wanita 100-200 mg/hr dalam dosis terbagi di berikan secara kontinu atau persiklus. Efek secara klinis terlihat dalam 3-6bln dan dosis awal dilanjutkan selama 12 bln.
- Peringatan : Pemakaian bersama obat suplemen K, gangguan fungsi ginjal, laktasi anestesi.
- Efek samping Obat : Ginekomastia, gejala GI, mengantuk, letargi, ruam, sakit kepala, gangguan mental, ataksia, impotensi, irreguleritas menstruasi, perdarahan pasca menopause, jarang agranulositosis.

2) - Nama Dagang : Cetasix
- Nama Generik : Furosemide
- Indikasi : Edema pada pulmonal perifer dan serebral, gagal jantung kronik, gagal ginjal berat, sindroma nefrotik, asites pada inefisiensi hati.
- Kontraindikasi : Gagal ginjal pada anuria, inefisiensi elektrolit, koma hepatik terapi litium.
- Dosis : Dewasa awal 20-80 mg dosis tunggal pada pagi hari, diulang bila diperlukan setelah 6-8 jam atau dapat ditambah 40 mg dan diberikan 6-8 jam, jika diperlukan. Pada kerusakan ginjal berat dengan GFR yang menurun dosis maksimal 600mg/hr.
- Efek samping Obat : Rasa tidak enak pada abdominal, hipotensi ortostatik , gangguan GI, penglihatan kabur, pusing, sakit kepala.
- Peringatan : Isufisiensi hati dan ginjal, hiper trofi prostat, gangguan miksi dan pendengaran, amati cairan dan elektrolit.

3) - Nama dagang : Classic
- Nama Generik : Furosemide
- Indikasi : Edema yang berhubungan dengan gagal jantung, sirosis hati dan penyakit ginjal, sindroma nefrotik, sebagai terapi tunggal atau kombinasi untuk hipertensi ringan s/d sedang.
- Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap furosemid atau sulfonamid.
- Dosis : Edema dewasa awal 20-80 mg dosis tungal, dapat diulang, jika diperlukan denang interval 6-8 jam dapat ditingkatkan 20-40mg tiap 6-8jam sampai dengan diperlukan respons yang diinginkan. Edema akut dosis dapat ditingkatkan 600mg/hr. Anak awal 1-2mg /kg BB dosis tunggal dapat ditingkatkan 1-2mg /kg BB/6-8 jam maksimal 6 mg/kg BB/hr. Pemeliharaan dosis dapat diturunkan sampai dengan diperoleh dosis minimal efektif.
- Peringatan : Pasien dengan defisiensi elektrolit. Hamil, laktasi, usia lanjut, gangguan fungsi ginjal berat.
- Efek samping obat :Gangguan GI, reaksi hipersensitivitas, reaksi SSP, reaksi kulit, gangguan KV, hiperglikemik, glikosuria, hiperurisemia, reaksi hematologik

4) - Nama Dagang : Lorinid/Lorinid Mite
- Nama Generik : Per tablet amiloride HCL 5mg Hidrochlorothiazide 50mg. Per tablet mite Amiloride HCL 2,5 mg ,hydrochlorothiazide 25 mg.
- Indikasi : Edema pada gagal jantung, sirosis hati dengan asites, hipertensi esensial.
- Kontra indikasi : Hiperkalemia, terapi dengan diuretik hemat kalium lain dan suplemen kalium, anuria, gagal ginjal akut, anak, sensitif tiazid, sulfonamid, amilorid
- Peringatan : Gangguan fungsi ginjal dan hati, hamil dan menyusui, usia lanjut atau lemah, diabetes melitus, asidosis respiratorik dan metabolis.
- Dosis : 1 tab/hr mite sampai 2 tab/hr.
- Efek samping obat : Hiperurisemia, imbalan elektrolit, anoreksia, Gangguan GI, parestesia, haus, pusing, hipotensi postural, ruam kulit, puritus, lemah, kram otot, perubahan psikiatrik atau visual ringan, meningkatkan konsentrasi BUN, jarang kolestatik jaundice, pankreatitis, diskrasia darah.

5) - Nama Dagang : Natrilix Sr Servier
- Nama Generik : indapamide
- Indikasi : Hipertensi esensial
- Kontra indikasi : Hipersensitivitas terhadap sulfonamida; gagal ginjal atau hati berat, ensefalopati hepatik, hipokalemia, riwayat kecelakaan cerebro vaskuler.
- Peringatan : Hamil dan menyusui, monitor kadar K dan asam urat serum pada pasien dengan predisposisi hipokalemia atau gout, riwayat alergi derivat sulfonamida harus dimonitor secara ketat.
- Dosis : 1tab/hari
- Efek samping obat : letih, hipotensi orrthostatik, hipokalemia, manifestasi alergi.















































BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

1. Hipertensi merupakan penyakit yang memerlukan perhatian serius, mulai dari pola makan sampai gaya hidup.
2. Obat – obat hipertensi dan deuritikum dapat menurunkan hipertensi dengan memperhatikan dosis, indikasi, kontra indikasi, peringatan dan efek samping obat.
3. Hipertensi merupakan penyakit yang bisa menyebabkan penyakit komplikasi lain.



































DAFTAR PUSTAKA


Djuanda,Adhi, Prof,Dr. 2005. MIMS Indonesia petunjuk konsultasi. PT.INFOMASTER: Jakarta Selatan.

BAB II
ISI
A. PENISILINUM DERIVAT
Generasi pertama : Penisilin G, diberikan per oral, dan injeksi.
Generasi kedua : sedikit kurang kuat melawan dari pada generasi pertama.
Generasi ketiga : spektrum luas,untuk mengatasi infeksi yang resisten terhadap Penisilin G dan V.
Spektrum luas baik untuk mengobati bakteria gram positif maupun gram negatif,tetapi tidak secara luas melawan mikroorganisme. Lebih mahal dari pada penisilin biasa
1) - Nama Dagang : UNASYN ORAL
- Nama Generik : Sulbaktam 147 mg; ampisilin 220 mg.
- Indikasi :
Infeksi saluran nafas atas dan bawah, pielonefritis, infeksi kulit pada jaringan lunak,gonokokus.
- KontraIndikasi : Hipersensitif terhadap penisilin.
- Efek samping Obat : Diare, mual, muntah, sakit pada punggung.
- Peringatan :
Perlu dipertimbangkan jika diberikan pada wanita menyusui dan bayi baru lahir.Sama seperti ampisilin. Sulbaktam menghambat laktamase beta,sehingga memperluas spektrum.
- Dosis :
Dewasa 2x sehari 37-750 mg, anak<30 kg:25-50 mg/kg perhari dalam 2 Dosis. Dos terbagi,gonore:Dosis tunggal 2,25 mg dapat diberikan bersamaan dengan probenesid 1 gram.
- Cara Pemberian : oral
- Kemasan : 3x10 tablet.

2) - Nama Dagang : AMOXIL
- Nama Generik : Amoksisilina trihidrat 250 mg.
- Indikasi :
Infeksi saluran nafas, saluran kemih, saluran cerna, kulit dan jaringan lunak dan gonore. Disebabkan oleh bakteri gram negatif dan gram positif, bronkitis, pneumonia, titis media.
- Dosis :
D : PO:250-500 mg setiap 8 jam
A : PO:20-40 mg/kg/hari,dalam Dosis terbagi 3.
Dewasa :500mg tiap 8 jam
Anak :50-100 mg/kg/hari
- Peringatan :
80% diabsorpsi per oral. Makanan tidak mencegah absorpsi. Berikatan dengan protein sebanyak 20%. Masa kerja lebih panjang.
- Cara Pemberian Obat : oral, injeksi IM

3) - Nama Dagang : Ampi
- Nama Generik : Ampisilin trihidrat
- Indikasi :
Infeksi gram positif dan gram negatif pada saluran nafas,saluran cerna,saluran kemih.
- Kontra Indikasi : Hipersensivitas
- Dosis :
Dewasa 4x sehari 250 mg atau 2x sehari 500 mg
Anak : 5-10 thn 125-250 mg, 2-5 thn:125 mg, anak,<2 thn :6,2- 6mg;diberikan 4x sehari,di minum ½ -1 jam sebelum makan.
- Peringatan :
Hati-hati pada penderita hipersensitif terhadap sefalosporina atau penisilina,kehamilan,menyusui,pemakaian jangka lama harus dilakukan pemeriksaan fungsi hati,ginjal,darah.
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping Obat :
Gangguan pencernaan,utikaria, eritema multiform,blak hair tongue.

4) - Nama Dagang : AMBRIPEN
- Nama Generik : Ampisilina trihidarat
- Indikasi :
Antibiotik sepektrum luas, infeksi saluran kemih, saluran pernafasan, saluran pencernaan dan gonnorrhoea.
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas
- Dosis :
Dewasa 3-4x sehari 500mg ,sesudah makan, gonorrhoea sekaligus3 g sehari 1 kali.
Anak;3-4x sehari 125-250 mg sesudah makan.
- Peringatan :
Penggunaan Dosis besar atau lama dapat menimbulkan superinfeksi terutama pada saluran pencernaan.
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping Obat : Mual, muntah , diare, hipersensitif

5) - Nama Dagang : BANNOXILIN
- Nama Generik : Amoksisilina trihidrat
- Indikasi :
Faringitis, laringitis, bronkitis, pneumonia, otitismedia, sinusitis, tonsilitis, mastoiditis, pielonefritis, pielitis, sistitis gonore, uretritis non-gonokokus, demam tiroid, infeksi kulit dan jaringan lunak.
- Kontra Indikasi : Hipersensivitas.
- Dosis :
3xsehari anak dibawah 20 kg:2,5ml; anak 20 kg atau lebih:5-10 ml; dewasa 10 ml.
- Cara Pemberian Obat : injeksi
- Efek Samping Obat : Mual, muntah, diare, ruam kulit.

B. SEFALOSPORINUM DERIVAT
Pada awal 1960 zat ini dimanfaatkan manfaatnya dalam klinis, mempunyai struktur laktam betadan bekerja dengan menghambat enzim bakteri.
Generasi pertama;efektif melawan gram + dan -,seperti streptokokus dan kebanyakan dari stafilokokus.Efektif melawan kebanyakan dari bakteri gram negatif,seperti E. Coli dan spesies dari Klebsiella,Proteus,Salmonela dan Shigella.
Generasi kedua : sama efektifnya dengan generasi pertama,spektrum luas dalam melawan gram negatif dan antibiotik ini memiliki spektrum yang lebih luas dalam melawan bakteri gram negatif. Dan beberapa organisme aerobik.
Generasi ketiga;Sama efektif nya dengan generasi pertama dan kedua,efektif melawan gram negatif dan kurang efektif melawan gram positif.
1) - Nama Dagang : MADLEXIN
- Nama Generik : Sefaleksina
- Indikasi :
Infeksi staphylococcus aureus, epidemidis, streptococcus hemolyticus, streptococcus, viridans, pneumeokoki, neissiriagonorhea. E.Coli, klebsiella, pneumonia, Proteus mirabilis, H.Influenzae.
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas.
- Dosis :
Dewasa dan anak diatas 30 kg;250 mg tiap 6 jam, kasus gawat 500 mg tiap 6 jam
- Peringatan : Dosis harus dikurangi untuk rusak ginjal.
- Cara Pemberian Obat : kapsul (oral)
- Efek Samping Obat :
Gangguan GI, reaksi alergi, eosinofilia, angiodema, anafilaksis, neutropenia, superinfeksi, kolitis pseudomembran.

2) - Nama Dagang : FOXIM
- Nama Generik : Sefotaksim
- Indikasi :
Infeksi saluran nafas, telinga, kulit dan jaringan lunak, tulang dan sendi, genital, abdominal, septis, endocarditis, meningitis.
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, penderita ginjal parah.
- Dosis :
Dewasa dan anak-anak>12 th;1 g setiap 12jam, infeksi berat;2xsehari 2g, bayi dan anak;50-100mg/kg bb/hari dalam 2-4 Dosis bagi;infeksi yang mengancam jiwa:200 mg/kg bb/hari;bayi prematur; Dosis perhari tidak boleh lebih dari 50 mg/kg bb/hari.
- Cara Pemberian Obat : Injeksi
- Efek Samping Obat :
Trombositopenia, esinofilia, dan leukopenia; reaksi hipersennsitivitas, fungsi hati dan ginjal, saluran cerna, efek lokal.

3) - Nama Dagang : AVELOX
- Nama Generik : Moksifloksasina HCL
- Indikasi :
Eksaserbasi akut bronkitis kronik,pneumonia di masyarakat, sinusitis bakterial akut.
- Kontra Indikasi :
Hipersensitivitas, kehamilan dan menyusui, anak dan remaja, pasien dengan riwayat kelainan tendo akibat terapi kuinolo; penderita dengan perpanjangan IT Kongenital lmaupun dapatan,gangguan elektrolit (khususnya hipokalemia), bradikardia, gagal jantung dengan pengurangann fraksi ejeksi ventrikel kiri, riwayat aritmia, asimtomatik.
- Dosis : Diberi Dosis tunggal selama 5-10 hari.
- Peringatan : Penderita dengan kelainan SSP,defisiensiG6DP.
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping Obat :
Intoksikasi saluran cerna, perpanjangan QT, gangguan pengecapan
4) - Nama Dagang : SEDROFEN
- Nama Generik : Sefadroksil monohidrat
- Indikasi :
Infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran kemih, faringitis, tonsilitis, infeksi berat karena gram negatif.
- Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap sefalosporin, porfiria.
- Dosis : Dewasa >40 kg 0.5-1 gr/hr terbagi dalam dua Dosis.ISK 1-2 gr
- Peringatan :
Penderita alergi penisilinnya, gangguan fungsi ginjal, hamil, menyusui.
- Efek Samping Obat :
Reaksi alergi, reaksi hipersensitivitas, mual, muntah, diare.
5) - Nama Dagang : GRAFACEF
- Nama Generik : Sefadroksil monohidrat
- Indikasi :
Infeksi sluran kemih, saluran pernafasan bagian atas, kulit dan jaringan lunak.
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas terhadap derivat seflosporin
- Dosis :
Dewasa;infeksi saluran kemih dan saluran pernafasan;2xsehari 500-1000 mg; infeksi kulit dan jaringan lunak 2xsehari 500mg ; anak 30 mg/kg bb/hari dalam Dosis terbagi tiap 12 jam.
- Cara Pemberian Obat : kapsul
- Efek Samping Obat :
Intoksifikasi kulit, saluran cerna dan fungsi syaraf.

C. TETRASIKLINUM
Spektrum luas yang pertama melawan gram positif dan negatif. Dan organisme lainnya. Menghambat sintesis protein bakteri. Pemberian melalui IM menimbulkan nyeri, IV untuk infeksi yang berat. Tidak boleh diminum bersama preparat magnesium dan alumunium. Disarankan diminum dalam lambung kosong.

1) - Nama Dagang : Dumocycline,
- Nama Generik : Tetrasiklina-HCL
- Indikasi :
Rickettsiase,clhamydia trachomatis, Lymphogranuloma, venereum, Psittacosis, Mycoplasma pneumonia, Hemophilus, ducreyei, pasteurella pestis, pasteurella tularensis, bartomoniae staphylocous, treponemapalidum, treponema pertenuc, gonore sipilis tahap tertentu yang tidak tahan terhadap penisilin..
- Kontra Indikasi : Hipersesnsitivitas
- Efek Samping Obat :
Mual, muntah, diare, enterokolitis stafilokokan disebabkan mikroorganisme yang resisten, reaksi hipersensitif.
- Cara Pemberian Obat : Oral
- Dosis :
1-2 g dibagi dalam 2-4 Dosis,anak ; 25-50 mg/kg bb/hari di bagi dalam 2-4 Dosis.
- Peringatan :
Hati-hati pada gangguan fungsi hati ginjal; tidak dianjurkan pada wanita hamil, menyusui dan anak kurang dari 8 th.

2) - Nama Dagang : Dumoxin,Dotur
- Nama Generik : Doksisiklina-HCL
- Indikasi :
Antibiotik, Infeksi, riketsia, kalmidia, leptospiral, literia, mioplasma, pasteurela, brusela, demam, berulang dan kolera, sinusitis, titis media bernanah, pneumonia, bronkopneumonia, bronkitis kronik parah, penderita alergi terhadap penisilin.
- Kontra Indikasi :
Hiperrsensitivitas, 3 bulan terakhir, bayi prematur dan muda, hati-hati pada anak bawah 8thn
- Dosis :
Dewasa; awal : 2xsehari 100 mg pada hari pertama,pemeliharaan: 1xsehari 100mg:anak awal: 2x sehari 2mg/kg bb pada hari pertam; pemeliharaan :sekali sehari 2mg/kg bbdiminum pada waktu makan.
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping Obat : Malaise, muntah diare, dermatitis.

3) - Nama Dagang : Oxybiotic, Oxydecacycline
- Nama Generik : Oksitetrasiklina
- Indikasi :
Infeksi saluran cerna,saluran nafas, telinga, hidung, tenggorokan, mata, alat urigenital, tifus dan para tifus, pencegahan infeksi sesudah dan sebelum operasi
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas
- Dosis :
2-3x/hari 100-250 mg, dapat diperbesar sesuai dengan petunjuk dokter.
- Cara Pemberian Obat : injeksi
- Efek Samping Obat : mual, stomatitis diare, dan fotofobi.

4) - Nama Dagang : Soltralin
- Nama Generik : Tetrasiklina
- Indikasi :
Terapi abses, jerawat, amubiasis, anthrax disentri basiler, bartonelosis, bronkitis, Infeksi bronkopulmonari, brucellosis, chancroit, difteri, gonorhoea, granuloma inguinale listeriosis, limpogranuloma venerum, infeksi bakteri campuran, osteomielitis, titis, pertusis, faringitis, pneumonia, psitakosis, pielonefritis, dan infeksi lain disebabkan oleh mikroorganisme lain yang peka.
- Kontra Indikasi :
Hipersensitivitas, ibu hamil, bayi dan anak<8 thn , insufisiensi ginjal parah.
- Dosis :
Dewasa;1-2 g /hari,anak 8-12 th;10-15mg/kg bb/hari,maksimum1 g, dalanm 2-4 Dosis bagi.
- Cara Pemberian Obat: oral
- Efek Samping Obat : Superinfeksi, intoksifikasi saluran cerna dan gigi
- Peringatan :
Hati-hati pada ibu menyusui, kerusakan hati dan miastenia gravis.

5) - Nama Dagang : Super tetra
- Nama Generik : Tetrasiklina fosfat
- Indikasi :
infeksi saluran pernafasan, pneumonia, faringitis, laringitis, Infeksi THT, titis media sinusitis, tonsililitis, dan mastoditas; saluran cerna; gastrocateritis, disentri amoeba dan basiler, diare disebabkan oleh bakteri, demam tifoid, infeksi saluran kemih dan kelamin.
- Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap tetrasiklina
- Dosis : 3-4x sehari.
- Cara Pemberian Obat : oral

6) - Nama Dagang : Zenicyclin
- Nama Generik : Tetrasiklina-HCL
- Indikasi :
Infeksi pembedahan, bronkitis, faringitis, ppertusis, disentri amuba dan basiler, enterokolitis, pielonefritis, uretritis, prostatitis, riketsiosis, bruselosis, psitako-sis, titis media.
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas
- Dosis : 4xsehari 1-2 kapsul.
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping Obat :
Vomiting, anoreksia, nausea, diare, glostis, enterokolitis, dermatitis, utikaria, reaksi anafilaksis, super infeksi.

7) - Nama Dagang : Arsilin
- Nama Generik : meprofarm
- Indikasi :
Infeksi disebabkan mikroorganisme gram +,dan gram- yang sensitif terhadap tetrasiklin.
- Kontra Indikasi :
Hipersensitif gangguan ginjal berat, hamil, anak<12 th
- Dosis :
Dewasa; 1-2 kapsul, anak 20-40 mg/kg bb diberiakan 4x sehari
- Cara Pemberian : oral
- Efek Samping Obat :
GI distress superinfeksi, toksisitas hati dan ginjal. Jarang peninggian tekanan intrakranial, eksasserbasiSLE, kelainan warna gigi dan dental hipoplasia pada anak pada pertumbuhan.
- Peringatan : laktasi gangguan liver, miastenia gravis.

8) - Nama Dagang :Cetacycline-P
- Nama Generik : Tetrasicline phospahate
- Indikasi : Infeksi gram +/-, protozoa, virus, riketsia
- Kontra Indikasi : Hipersensitif, hamil, anak<12 th
- Dosis :
Dewasa:1-2 kapsul 4x/hr, anak;25-50 mg/kg bb/hr di bagi 4 Dosis.
- Cara Pemberian Obat : Oral
- Efek Samping Obat :
Gangguan GI, fototoksisitas, nefrotoksik, jarang suspensi sumsum tulang, peningkatan TIK, penonjolan fontanel pada bayi.
- Peringatan :
Disfungsi hati dan ginjal, miastenia gravis, laktasi, sifilis

D. ANTELMINTH
1) - Nama Dagang : Embracitrine
- Nama Generik : Piperazin sitrat
- Indikasi : Tergantung Dosis
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, gangguan fungsi hati, ginjal epilepsi
- Dosis :
Cacing gelang sehari sekali diminum sekaligus, dewasa dan anak lebih besar >12 th 15 ml. Sirup 7-12 thn 10ml sirup, 4-6thn 7.5ml sirup, 1-3thn 5ml sirup, 2-3thn 3,5 ml sirup
- Cara Pemberian Obat : oral
- Peringatan :
Tidak dianjurkan dipakai terus-menerus pada anak karena bahaya neurotoksik, hati-hati pada anak dengan tendensi kejang , gangguan fungsi hati dan ginjal, wanita hamil dan menyusui.

2) - Nama Dagang : Helmitrrin
- Nama Generik : Pirantel
- Indikasi : cacing gelang, cacing kremi, cacing tambang.
- Dosis :
anak 1-5 thn1 tablet, 5-9thn 2 tablet, 10-15thn 3 tablet, >15th 4 tablet diberikan dalam Dosis tunggal.
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping Obat : abdominal pain, vomiting, diare

3) - Nama Dagang : Bizome
- Nama Generik : Levamisol-HCL
- Indikasi :
Memberantas cacing gelang pada anak dan dewasa
- Dosis :
Dewasa : 5 -6 tablet (120-150mg) sekali minum, anak : 1-2 tablet (3mg/kg bb) sekali minum
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping Obat :
Umumnya ringan dan bersifat sementara misalnya mual, muntah, pusing, dan sakit kepala dan akan hilang segera setelah pengobatan dihentikan.
- Peringatan :
Hati – hati pemakaian pada penderita penyakit hati dan ginjal

4) - Nama Dagang : Wormetrin
- Nama Generik : Pirantel Pamoat
- Indikasi :
Mengobati dan membasmi cacing gelang, cacing kremi dan cacing tambang
- Kontra Indikasi : Jangan digunakan pada wanita hamil
- Dosis : 10mg/kg bb sebagai Dosis tunggal
- Cara Pemberian Obat : oral

5) - Nama Dagang : Quantrel
- Nama Generik : Pirantel Pamoat
- Indikasi :
Trichuris trichiura, enterobius vermikularis, ascraris lumbricoides, ancylostoma duodenale, necator americanus, trchostrongylus orientalis, dan colubriformis
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping Obat :
Saluran cerna : anoreksia, kram perut, mual, muntah, dan diare ; sakit kepala, pusing, rasa mengantuk, susah tidur dan “rash” mungkin terjadi

6) - Nama Dagang : Combantrin
- Nama Generik : Pirantel Pamoat
- Indikasi :
Enterobius vermikularis, ascraris lumbricoides, ancylostoma duodenale, necator americanus, trchostrongylus orientalis & colubriformis sebagai infeksi tunggal atau ganda
- Dosis : 10mg/kg bb sebagai Dosis tunggal
- Cara Pemberian Obat : oral
- Efek Samping :
Tidak ada nafsu makan, kejang perut, mual muntah dan diare, sakit kepala, pusing, rasa mengantuk
- Dosis :
Dosis tunggal : 10 mg/kg bb atau 250 mg/25 kg bb


E. FUNGISIDIUM

1) - Nama Dagang : Formyko
- Nama Generik : Ketokonazol
- Indikasi :
Kandidiasis mukokutan kronis yang tidak responsif, blastomikosis, histoplasmosis, koksidioidomikosis, para koksisdioidomikosis; kromomikosis, kandidiasis mukokutan kroinik tidak responsif terhadap nistatin dan obat lain.
- Kontra Indikasi :
Hipersensitifitas; penyakit hati akut dan meningitis kriptokokus.
- Dosis :
Dewasa:sekali sehari 1 tablet, infeksi berat atau bila respons klinis kurang memadai dalam waktu yang diharapkan, Dosis dapat ditingkatkan sampai sekali 2 tablet; Anak 2tahun ke atas;2mg/kg BB/hari.
- Cara Pemberian : ksaserbasi

2) - Nama Dagang : Intezol
- Nama Generik : Ketokonazol
- Indikasi :
Infeksi mikosis sistemik, Kandidiasis mokokutan kronis yang tidak responsif terhadap nistatin dan obat lain.
- Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap ketokonazol, penyakit akut.
- Efek Samping Obat :
Urtikarya, pruritus, pusing, sakit kepala, mengantuk, mual, muntah, ginekomastia, hepatotoksik.
- Peringatan :
Hati – hati pemakaian pada kehamilan, menyusui, anak kurang dari 2 tahun.

3) - Nama Dagang : Mycostop
- Nama Generik : Griseofulvina micrinized
- Indikasi : Infeksi jamur pada rambut , kuku dan kulit
- Kontra Indikasi : Kehamilan, gangguan fungsi hati, porfiria
- Dosis :
Dewasa : 2 kali sehari 1 tablet, anak : 10mg/kg BB/hari dalam Dosis terbagi
- Efek Samping Obat :
Gangguan pencernaa, sakit kepala, fotosensitivitas; angioderma, SLE, reaksi kulit
- Peringatan :
Dianjurkan melakukan pemeriksaan fungsi hati dan ginjal pada pemakaian jangka lama

4) - Nama Dagang : Omegzole
- Nama Generik : Ketokonazol 2oomg/tablet
- Indikasi :
Kandidiasis, blastomikosis, histoplasmosis, koksidiomikosis kandidiasis, mukus kutan kronik tidak responsif terhadap nistatin dan obat lain
- Kontra Indikasi :
Hippersesitivitas, gangguan fungsi hati parah, wanita hamil dan menyusui
- Dosis :
Sekali sehari 1 tablet, dapat ditingkatkan menjadi 2 tablet, bila belum terlihat reaksi, Dosis maksimum 1 gram sehari; anak>2 tahun: 3,3-6,6 mg/kg bb satu kali sehari;dermatomikosis:selama 1-8 minggu;kandidiasis mukuskutan kronik memerlukan masa pemeliharaan jangka lama untuk mencegah terjadinya sekambuhan pentakit.

5) - Nama Dagang : Profuungal
- Nama Generik : ketokonazol
- Indikasi :
Infeksi jamur sistemik,kandidiasis mukokutan kronik tidak responsif terhadap nistatin dan obat yang lain
- Kontra Indikasi : Hipersensitivitas,
- Dosis :
dewasa:200 mg/hari;infeksi berat/ila respons kurang Dosis dapat ditingkatkan 400 mg/hari;anak>2th:3,3-6,6 mg/kg bb/hari sebagai Dosis tunggal
- Efek Samping Obat :
Mual dan atau muntah,nyeri abdominal dan pruritus; sakit kepala, pusing, konstipasi, diare

6) - Nama Dagang : Tokasid
- Nama Generik : ketokonazol
- Indikasi :
Pengobatan infeksi jamur sistemik, kandidiasis mukokutan kronik yang tidak responsive terhadap nistatin dan obat lain
- Kontra Indikasi : Hipersensitifitas
- Dosis :
200 mg (1 tablet) sekali sehari; infeksi berat atau bila respon klinis kuran memadai dalam waktu yang diharapkan dapat ditingkatkan sampai 400 mg ( 2 tablet ) sekali sehari; anak >2tahun:Dosis dikurangi sampai 50 mg atau 100mg tergantung berat badan (5mg/kg bb/hari)
- Cara Pemberian : oral

F. AMUBISIDUM
1) - Nama Dagang : Fladex
- Nama Generik : Metronidazol
- Indikasi : Lihat Dosis
- Kontra Indikasi :
Hipersensitivitas, kehamilan trimester pertama, diskresi darah
- Dosis :
Trikomoniasis : Dewasa laki – laki : 2xsehari 1 tablet, lama pengobatan 10 hari. Dewasa wanita : 3xsehari 1 tablet, lama pengobatan 10 hari. Amubiasis : Dewasa : 3x sehari 2-3 tablet, lama pengobatan 5-10 hari;anak 35-50 mg/kg bb/hari dalm 3 hari sekali, lama pengobatan 5-10 hari. Infeksi anaerob : Dewasa 3x sehari 2 tablet, lama pengobatan 5-7hari; anak ¼ tablet /10kg, 3x sehari, lama pengobatan 5-7 hari
- Efek Samping Obat : Mual, anorexia, muntah, diare dan sakit kepala
- Cara Pemberian : oral

2) - Nama Dagang : Elyzol
- Nama Generik : Metronidazol
- Indikasi : Infeksi anaerob, trikomoniasis, amubiasis
- Kontra Indikasi : Kehamilan 3 bulan pertama
- Dosis :
Trikomoniasis : 2xsehari 1 tablet selam 6 hari. Penderita dan partnernya diobati sekaligus secara simulan. Pengobatan dapat diulangi setelah 4-6 minggu. Ambusiasis : 3x sehari 2-3 tablet selama 5 hari
- Efek Samping Obat :
- Gangguan pencernaan makanan yang bersifat difus dan temporer, leucopenia ringan
- Cara Pemberian : oral

3) - Nama Dagang : Metrol
- Nama Generik : metronidazol
- Indikasi :
Trikomoniasis, genitor urinary tract, amubiasis, giardiasis, lambliasis
- Kontra Indikasi :
Hipersensitivitas, diskrasia darah, trimester pertama hamil dan menyusui
- Dosis :
dewasa: 2x sehari 2 tablet selama 3-5 hari. Anak : 50 mg/kg bb selam 3-5 hari
- Efek Samping Obat :
Gastrointestinal discomfort, anorexia, nausea, coated tongue, mulut kering dan rasa yang tidak enak, perifeal neuropati
- Cara Pemberian : oral
- Peringatan :
Tidak diberikan pada penderita dengan diskrasia darah; atau adanya keaktifan system saraf pusat, dihindari pemakaian selama mengandung atau menyusui, hati – hati pada penderita dengan kerusakan hati parah, harap dilakukan pemeriksaan jumlah leukosit

4) - Nama Dagang : Trogiar
- Nama Generik : Metronidazol
- Indikasi :
Amubiasis, trikomoniasis dan infeksi bakteri anaerob, giardiasis, profilaksis pasca bedah daerah perut, infeksi pelvic dan pengobatan endokarditis disebabkan oleh Bacteroides fragilis
- Kontra Indikasi :
Hipersensitivitas, diskrasia darah, penyakit susunan saraf pusat, depresi sum sum tulang, wanita trimester 1 kehamilan
- Dosis :
Trikomoniasis : Dosis tergantung individu, sehari 2 gram dalam Dosis tunggal sesudah makan malam atau 2-3xsehari 250mg selama 7 hari; mencegah kambuh kembali pada waktu yang bersamaan pasangan yang bersangkutan harus diobati pula. Amubiasis : Dewasa 3x sehari 750mg selama 5-10 hari, anak 35-55 mg/kg bb/hari dalam 3 Dosis selama 10 hari. Giardiasis : Dewasa 3x sehari 205-500 mg selama 5-7 hari atau 2 g sehari dalam Dosis terbagi selama 3 hari, anak : 3x sehari 5mg/kg bb selama 5-7 hari
- Efek Samping Obat : Intoksikasi saluran cerna, gangguan fungsi saraf
- Cara Pemberian : Oral

5) - Nama Dagang : Metrozine
- Nama Generik : Metronidazol
- Indikasi :
Trikomoniasis, amubiasis usus dan hati, infeksi bakteri anaerob, ginekologik, endometritis, tuba ovarian abscess, intra abdominal, abses intra abdominal dan hati
- Kontra Indikasi :
Hipersensitivitas terhadap metronidazol dan derivatnya, kehamilan trimester partama
- Dosis :
Trikomoniasis : 2 g sebagai Dosis tunggal 2x1 gram atau 3xsehari 1 tablet selama 7 hari. Amubiasis : Dewasa 3 x sehari 2-3 tablet selam 5-10 hari, anak 3x sehari 35-50mg/kg bb selama 10 hari. Infeksi bakteri anaerobic : 7,5 mg/kg bb , tiap 6 jam sehari max 4 gram diberikan selama 7-10 hari
- Efek Samping Obat : Mual dan atau muntah, dan diare
- Cara Pemberian : oral



















KATA PENGANTAR


Puji syukur Kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan kita kesempatan dan kemudahan dalam membuat Makalah Farmakologi berjudul “Obat- Obat Antihipertensi dan Deuritikum”. Adapun pembuatan makalah ini adalah sebagai pemenuhan syarat tugas di Semester II ini.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing kami Bu Ika Sari Puji K, Ssi, Apt dan semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat, kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan atau penyusunan pada makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi individu yang membutuhkan.
Kritik dan saran Anda yang membangun sangat kami harapkan agar dapat meningkatkan kesempurnaan pada penyusunan makalah kami yang berikutnya.
Semoga lindungan dan rahmat-Nya memberkahi dan melindungi kita.
Wassalammualaikum Wr.Wb
















Terimakasih
Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN


Obat yang beredar di tanah air banyak dan bermacam-macam istilah, dan sering kali ditukar penggunaannya. Antibiotika adalah substansi yang menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme. Berberapa kelompok antibiotik; penisilin, sefalosporin, makrolid, tetrasiklin, aminoglikosida, kloramfenikol.
Dan obat-obat tersebut adalah hal yang tak asing lagi bagi masyarakat bagi sarana untuk menyembuhkan dari penyakit. Namun pada realita yang ada tak banyak yang mengetahui bagaimana pemakaian obat ini secara baik dan benar. Terkadang para bagian kesehatan pun juga tak mengerti efek dan Dosis yang tepat. Hal ini akan sangat berpengaruh pada pemberian asuhan keperawatan yang tepat bagi pasien. Selain membuat waktu penyembuhan pasien tertunda atau lama, juga membuat waktu perawat yang seharusnya dapat digunakan untuk meningkatkan perawatan pasien lain maka akan membuat benturan waktu.
Obat antibiotik ini mekanisme kerjanya ada yang spektrum sempit dan sepektrum luas, spektrum sempit efektif untuk melawan satu jenis organisme. Contoh : Penisilin : spektrum luas dipakai baik untuk mengobati gram positif maupun gram negatif, lebih luas dalam melawan mikroorganisme, dan lebih mahal, tetapi obat ini tidak bersifat resisten terhadap penisilinase. Contoh kelompok ini : Ampisilin.













A. Latar Belakang

1) Dalam rangka memenuhi tugas petama Farmakologi di Semester II.
2) Salah satu sarana menunjang nilai pada Mata Kuliah Farmakologi


B. Tujuan

.
1) Mengetahui berbagai macam obat, baik dalam Indikasi,Kontra Indikasi, Dosis, efek samping, dan cara pemakaian.
2) Dapat sebagai pertimbangan memberikan tindakan terapi obat kepada pasien.
3) Dapat mengefektifkan pemberian antibiotik pada pasien.
4) Memberi wawasan umum pada anggota kesehatan,mahasiswa,dan masyarakat yang membutuhkan.














BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1) Bahwa suatu obat dalam pasar ada yang memiliki fungsi yang sama dan tersusun atas senyawa yang sama, dan baik pemberian Dosis tersendiri, apakah bersifat regional atau lokal. Tingkat tertinggi adalah obat terefektif dalam membunuh bakteri dan mikroorganisme.
2) Tehnik pemberian ke pasien juga berbeda tergantung dari tipe obat yang diberikan, efek yang ditimbulkan dan organ sasaran.
3) Baik dalam pemberian obat tersebut ada beberapa tingkatan.

Saran
1) Dosis pada pemberian obat juga harus diperhatikan untuk meminimalisir keracunan pada penderita dan mempercepat kesembuhan pasien
2) Perlu diperhatikan pula tingkat resistensi pasien pada obat antibiotic, bila perlu lakukan tes dengan skin tes.


















TUGAS FARMAKOLOGI
“ANTIBIOTIK”
Memenuhi Tugas pada Tanggal 5 Mei 2009








Anggota :
Dyah A W
Nidia Meta Istichoma
Onnie Oktoviansari
Syaironi As’ad













DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG
JURUSAN KEPERWATAN
PRODI KEPERAWATAN LAWANG
TAHUN AJARAN 2008 - 8009