OBAT ANTIBIOTIKUM
Oleh :
DIAN NUGRAHA
NIM 08.01.20.0050
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LAWANG
2009
1. a. Nama generik : EHTIGENT
b. Nama dagang : Gentamisina sulfat ( setara dengan Gentamisina 40 mg/ml )
c. Indikasi : infeksi mikroba peka gentamisina, infeksi mikroba gram negatif dengan komplikasi infeksi parah pada terapi awal kombinasi dengan penisilia/sefalosporma ; sepsis neonatal bakteri, septikemia cerna, kulit, tulang dan infeksi jaringan lunak
d. Kontra indikasi : Sensivitas/reaksi toksik terhadap gentamisina / aminoglikosida lain
e. Dosis dan cara pemberian : suntikan im atau iv dengan dosis identik
- Dewasa : 40 mg/ml dapat di encerkan dalam 50 – 200 ml larutan salin (NaCl) isotonik/larutan dekstran 5% diberikan secar iv, infuskan selama periode 15 – 20 jam ; dosis im : dewasa 3 mg/kg BB untuk infeksi yang parah dalam dosis bagi ekivalen tiap 8 jam
f. Efek samping : lebih sering terjadi pada pasien dengan riwayat gangguan fungsi ginjal dan pada penggunaan jangka panjang dengan dosis lebih besar dari anjuran. Telinnga berdengung, vertigo, tinitus, kehilangan pndengaran, pusing dan efek samping lain, seperti halnya aminoglikosi
g. Peringatan : hati – hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal
2. a. Nama generik : GARAMYCIN
b. Nama dagang : gentamisina – SO4 20 mg/2 ml ; 120 mg/3 ml ; 60 mg/1,5 ml
c. Indikasi : infeksi saluran kemih/saluran nafas, septikemia, infeksi saraf pusat parah, infeksi saluran cerna, infeksi gonokokus, pada pria dan wanita luka terinfeksi, infeksi tulang/jaringan lunak termasuk peritotitis, abortus septik dan rasa terbakar yang terkomplikasi oleh sepsis
d. Kontra Indikasi : kehamilan dan gangguan fungsi ginjal ; hipersensitivitas terhadap gentamisina
e. Efek samping : dosis lebih tinggi/terapi berkepanjangan dapat menimbulkan ototoksikasi
f. Dosis : disesuaikan dengan keadaan
g. Cara pemberian : Injeksi
h. Peringatan : hati – hati pada penggunaan penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan hipersensivitas tidak dianjurkan pada wanita hamil
3. a. Nama generik : KANAMYCIN SANBE
b. Nama dagang : Kanamisina 1 g/vial
c. Indikasi : infeksi serius disebabkan oleh escherichia coli, klesiella pneumonia, entero bacter aeorogenes ; Proteus spesies pada : septikemia. Infeksi saluran pernafasa, meningitis, dan infeksi saluran kemih yang terkomplikasi ; gonoroe yang sudah resisten terhadap penisilia ; obat pilihan kedua pada pengobatan teberkulosa
d. Kontra Indikasi : hipersensivitas terhadap kanamisina dan aminoglikosida lainnya
e. Efek samping : pada penderita yang sensitif dapat timbul alergi, efek samping ringan seperti bercak merah pada kluit, demam, sakit kepala dan paraestesia kadang- kadang terjadi, nefrotik yang ditandai peningkatan BUN, serum kreatin
f. Dosis : Dewasa : 15 mg/kg BB/hari maksimum 1,5 g sehari di bagi dalam 2-3 dosis ; Anak : dapat diberikan 15 mg/kg BB/hari
g. Cara pemberian : im
h. Peringatan : walaupun fungsi ginjal normal pada wanita hamil keamanan pemkaian belum diketahui secara pasti
4. . a. Nama generik : KANAREO
b. Nama dagang : kanamisina SO4 setara dengan kanamisina 1 g/vial
c. Indikasi : infeksi saluran nafas, faringitis, bionkitis, bronkopneumonia dan pnemonia, infeksi saluran kemih, sintitis aku dan kronik, prelitis akut, nefritis gonoroe, infeksi sufuratif, impetigo, limfangitis, mastitis, otitis media, osteomielitis, karbunkel dan infeksi setelah operasi, disentri basil dan diare akut
d. Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap kanamisia
e. Efek samping : kadang- kadang timbul ruam kulit, sakit kepala, mual, paraestesia
f. Dosis : sehari 10 mg/kg BB dalam 2 dosis
g. Cara pemberian : im
h. Peringatan : hati – hati pada penderita gangguan ginjal
5. a. Nama generik : KONOXIN
b. Nama dagang : kanamisina SO4 setara dengan kanmisina 1 g/vial serbuk untuk injeksi
c. Indikasi : infeksi saluran kemih dan saluran nafas antara lain faringitis, bronkitis, brokopneumania. TBC paru ; infeksi baketri supuratif dan pencegah infeksi setelah operasi
d. Kontra Indikasi : kurangi dosis untuk penderita fungsi ginjal, penderita usia lanjut
e. Efek samping : kadang timbul ruam kluit, sakit kepala, mual, paraestesia
f. Dosis : Dewasa : sehari 1-2 gram dalam dosis pagi dan sore ; Anak : 10 – 30 mg/kg BB dalam 2 dosis pagi dan sore ; Genorea : 2 gram ; TBC paru : 2 x seminggu 2 gram dalam 2 dosis, pagi dan sore
g. Cara pemberian : im
h. Peringatan : jangan diberikan pada penderita gangguan pendengaran, hentikan terapi jika timbul tinitus dan pusing
6. a. Nama generik : COLME
b. Nama dagang : kloramfenikol 250 mg/kapsul ; 125 mg/5 ml sirop
c. Indikasi : tifoid, paratifoid, infeksi berat yang disebabkan oleh salmonela, H influenza, rickettsia, lymphogranuloma psitacosis
d. Kontra Indikasi : hipersensifitas terhadap kolramfenikol, gangguan fungsi hati atau ginjal berat
e. Efek samping : rekasi hipersensifitas, gangguan gastrointestinal, sindroma Gray, dikrasia darah
f. Dosis : Dewasa : 1-2 gram/hari. Dibagi dalam 4 dosis ; Anak : 25-50 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 4 dosis
g. Cara pemberian : oral
h. Peringatan : jangan untuk mengobati influenza, batuk, pilek, faringitis
7. a. Nama generik : FENIBIOS
b. Nama dagang : tiamfenikol 500 mg/kapsul
c. Indikasi : tifus dan paratifus ; infeksi berat yang disebabkan oleh salmonella spp. H influenza terutama infeksi meningeal, rikcettsia dan infeksi bera lainnya
d. Kontra Indikasi : penderita peka terhadap tiamfenikol dan kloramfenikol, penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal
e. Efek samping : gangguan darah berupa supresi eritrosit yang reversible bila pengobatan dihentikan, reaksi kepekaan seperti ruam, uritikaria ; gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare ; Gray sindrom pada bayi premature atau bayi baru lahir ; dapat terjadi super infeksi oleh bakteri atau jamur
f. Dosis : Dewasa, anak, bayi usia di atas 2 minggu : 50 mg/kg BB/hari terbagi menjadi 3-4 dosis ; bayi prematur dan bayi usia dibawah 2 minggu : 25 mg/kg BB/hari terbagi dalam 4 dosis
g. Cara pemberian : oral
h. Peringatan : jangan digunakan untuk pencegahan infeksi. Jangan digunakan untuk influenza, batuk, demam dan infeksi tenggorokan
8. a. Nama generik : IMFARMYETIN
b. Nama dagang : kloramfenikol palmitat dengan kloramfenikol basa 125 mg/5 ml sirop
c. Indikasi : tifus, paratifus, infeksi oleh salmonela Sp, H influenza, rikcetsia, lhimpogranuloma, psitacosis, gram negatf yang menyebabkan bakterimia meningitis atau infeksi berat lainnya, infeksi oleh kuman yang resisten terhadap antibiotika lainnya
d. Kontra Indikasi : penderita gangguan faal hati
e. Efek samping : diskrasi darah terutama aplastik anemia, anafilatik, urtikaria, sindro gray pada bayi prematur, gangguan pencernaan
f. Dosis : 1-2 sendok takar tiap 6-8 jam
g. Cara pemberian : oral
h. Peringatan : pemakaian lama perlu pemeriksaan hematologik, pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya superinfeksi dengan bakteri dan jamur. Hati – hati pada penderita ginjal, bayi prematur dan bayi baru lahir ( 2 minggu peratama)
9. a. Nama generik : THIAMIKA
b. Nama dagang : tiamfenikol 250 mg, 500 mg/kapsul
c. Indikasi : infeksi disebabkan oleh mikroorganisme yang sensitive, infeksi saluran urogenital, gonore, infeksi saluran pencernaan, demam, tifus, dan partitifus
d. Kontra Indikasi : hipersensivitas
e. Efek samping : diskrasi darah, sindroma ray, gangguan pencernaan, anoreksia
f. Dosis : Deawsa : 1,5 gram perhari dalam dosis terbagi, pada beberapa kasus (demam tifus, meningitis) sampai 3 gram sehari selama 1 minggu di anjurkan dengan dosis normal ; Anak : 25 mg/kg BB/hari pada kasus yang parah (demam tifus, menigitis) 50 mg/kg BB/hari selama 1 minggu, dianjurkan dengan dosis normal
g. Cara pemberian : oral
h. Peringatan : jika digunakan dalam jangka panjang harus dilakukan pemeriksaan hematologi secara rutin
10. a. Nama generik :THIAMYCIN
b. Nama dagang : tiamfenikol 250 mg, 5oo mg/kapsul, 1000 mg/kaplet, 100 mg/4 ml sirop, 250 mg/5 ml sirop forte
c. Indikasi : tifoid, paratifoid, infeksi saluran nafas, infeksi saluran kemih, bruselosis, salmonela, riketsiosis, menigitis, infeksi berat lainnya
d. Kontra Indikasi : hipersensivitas terhadap komponen obat, anuria, gangguan fungsi hati atau ginjal berat
e. Efek samping : gangguan pencernaan, rash, anoreksia, vertigo, sakit kepala, diskrasia darah, sindroma gray
f. Dosis : sesuai dengan kebutuhan
g. Cara pemberian : oral
h. Peringatan : hati – hati pada kehamilan, neonatus, pasien dengan insufisiensi ginjal, pemakaian jangka lama
11 . a. Nama generik : ERYPRIMA
b. Nama dagang : eritromisina 250 mg/kapsul
c. Indikasi : infeksi sakuran pernafasan, saluran urogenital dan infeksi lainnya sebagai pengganti penisilina pada penderita alergi terhadap penisilina
d. Kontra Indikasi : penderita dengan gangguan hati
e. Efek samping : pada dosis tinggi dapat menimbulkan mual, muntah, pirosis dan diare
f. Dosis : Bayi dan anak : 30-50 mg/kg BB/hari dibagi dalam beberapa dosis ; Dewasa : 4 x sehari 1-2 kapsul ; Sifilis : 4 x sehari 2 kapsul selama 10 hari, diberikan 1-2 jam sebelum makan
g. Cara pemberian : oral
h. Peringatan : hati – hati pada gangguan hati dan kehamilan
12 . a. Nama generik : CETATHROCIN
b. Nama dagang : eritromisina stearat setara dengan eritromisina 250 mg/kapsul
c. Indikasi : lihat dosis
d. Kontra Indikasi : hipersensivitas
e. Efek samping : diare, nausea, nyeri abdominal, pening, dispepsia
f. Dosis : Dewasa 4 dd 1-2 kapsul ; Anak : 25 mg/kg BB/hari dibagi dalam4 dosis, diberikan 1 jam sebelum makan
g. Cara pemberian : oral
h. Peringatan : hat- hati ganguan hati
13 . a. Nama generik : COMTRO
b. Nama dagang : klaritromisina 250 mg/kapsul
c. Indikasi : lihat dosis
d. Kontra Indikasi : hipersensivitas, pemberian bersama dengan derivat ergot
e. Efek samping : diare, nyeri abdominalk, pening, dispepsia
f. Dosis : infeksi saluran nafas atas dan bawah 2 dd 250-500 mg (selama 10-14 hari) Infeksi kulit dan jaringan lunak 2 dd 250 mg (selama 7-14 hari) g. Cara pemberian : oral
h. Peringatan : gangguan hati, kehamilan dan menyusui
14. a. Nama generik : UPLORES
b. Nama dagang : reksitromisina 150 mg/kapsul
c. Indikasi : infeksi yang disebabkan organisme yang sensitif, terutama pada telinga, hidung dan tenggorokan, bronkopulmunalis, genital ( kecuali infeksi goococus) dan infeksi kulit
d. Kontra Indikasi : hipersensivitas, pemberian bersama-sama dengan derivat ergot
e. Efek samping : gangguan pencernaan ringan
f. Dosis : Dewasa : 2 dd 1 kapsul ; Anak : 2 dd 1 tablet anak
g. Cara pemberian : oral
h. Peringatan : reaksi alergi
15 . a. Nama generik : MEZATRIN
b. Nama dagang : azitromisina 250 mg/kapsul
c. Indikasi : infeksi ringan sampai sedang yang disebabkan oleh mikroorganisme yang sensitif pada saluran pernfasan atas dan bawah, kulit dan struktur kulit, penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks
d. Kontra Indikasi : hipersensifitas, pemberian bersama dengan derivat ergot
e. Efek samping : mual, nyeri perut, muntah, kembung, diare, pulpitasi, nyeri dada, dispepsia, flatulensi, vomitus, melena dan jaundree kolestatik, manilia, vaginitis dan nefritis, pusing, sakit kepala, vertigo, samnotence, letih ruam, foto sensifitas, anginoedema
f. Dosis : umur ≥ 16 tahun : pada infeksi saluran nafas atas dan bawah, infeksi kulit dan struktur kulit yang tidak terkontamplikasi. Hari 1 : 500 mg sebagai dosis tunggal, hari 2 sampai 5 : 250 mg sehari. Jumlah pemakaian seluruhnya selama 5 hari 1,5 gram ; servisitis dan vetritis non gococcal : 1 gram sebagai dosis tunggal
g. Cara pemberian : oral
h. Peringatan : rekasi alergi
Rabu, 09 September 2009
Diposting oleh NiDia's di 00.42
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar